• Latest Stories

      What is new?

    • Comments

      What They says?


    ,





    Foto Ilustrasi
    Bandung Deiyai_ 30/01/2014 Siswa SMA negeri 2 Tigi kabupaten Deiyai-Papua, kedapatan mengisi narkoba dalam tas sekolah pada saat swiping yang berlangsung disekolah tersebut; kemarin 29/1/14.
     
    Berdasarkan saksi mata seorang guru, membenarkan hal tersebut. Karena, saat speaping di halaman sekolah. 

    Hasil  speapingnya kami mendapatkan seorang siswa berinisial laki-laki bernama KAFIR yang masih duduk di kelas 3 SMA ini berisi narkoba dalam tas sekolahnya. Hal ini disampaikan melalui Via telephone oleh seorang guru, Balck T

    Speaping yang dilakukan langsung di pimpin oleh kepala Sekolah sekitar jam 10 pagi Waktu setempat, di halam SMA negeri 2 Tigi Deiyai, Saat baris berbaris sebelum masuk di ruangan.

    Seorang siswa tersebut di serahkan langsung untuk ditangani dari pihak keamanan deiyai. Atas kesepakatan yang di ambil para guru bersama kepala sekolahnya untuk ditindaklanjuti oleh pihak keamanan setempat.
    Kafir pelaku mengisi narkoba dalam tas sekolahnya adalah anak dari kepala Intelejen wilaya Deiyai atas nama Ruslam. Ruslam adalah seorang anggota TNI yang bertugas di Deiyai katanya. tuturnya

    Himbauan Guru dan Masyarakat setempat dikhawatirkan dengan adanya kedapatan narkobah dikalangan pelajar maka, mereka menjaga integritas bersama agar jangan sampai anak sekolah yang lain akan di pengaruhi dan akan memperbanyak norkoba itu di wilayah deiyai, sehingga, di himbaukan kepada seluruh masyarakat maupun pihak keamanan agar lebih jelih melihatnya hal ini. Tandasnya.

    Sumber: http://umagioneibo.blogspot.com

    ,


    Pdt Sofyan Yoaman (foto:http://suarabaptis.blogspot.com/)
    Tanggal 5 februari 1855 menjadi saksi bisu atas terang injil kristus dalam penyelamatan rohani umat Tuhan di tanah papua. Sangat disayangkan jika para hamba Tuhan dari berbagai denominasi gereja di tanah papua tidak dapat melaksanakan tugas kenabian. Pdt. Sofyan Yoman; gereja tidak dibatasi oleh ruang dan waktu, gereja adalah lembaga independen yang tidak membelah orang dari golongan manapun. Dekian dikatakan oleh Pdt. Sofyan Yoman; kamis;30/01/14

    Yoman menjelaskan bahwa, Gereja ditanah Papua harus menyatakan sikap untuk tidak menerima danah otsus, uang otsus adalah uang darah, otus hadir dan membunuh banyak umat Tuhan yang tak berdosa diatas tanah papua. Seruan moral lembaga gereja sangat diharapkan rakyat papua yang adalah warga gereja.

    Pembungkaman demokrasi di papua harus menjadi perhatian serius oleh tokoh-tokoh gereja. Jangan karena takut tidak diberi bantuan akhirnya gereja bungkam dan membiarkan penindasan umat Tuhan di tanah papua terus berlangsung. Terang Pdt. Sofyan Yoman; adalah ketua Persekutuan Gereja-Gereja Baptis  di tanah Papua (PGBP) ini.

    Gereja ditanah papua harus mengambil peran terhadap masalah konflik politik yang mengakibatkan berbagai pelanggaran kemanusiaan, gereja harus mengatakan yang tegas terhadap kebenaran tanpa harus dibatasi oleh kepentingan sesaat. Klaim tindakan pemerintah adalah wakil Allah merupakan sebuah kekeliruan. Apakah membunuh, korupsi, merampas hak-hak asai manusia adalah tindakan wakil Allah ??, Tanya Sofyan.

    Jelas bahwa tindakan tersebut sangat jauh dari makna pemerinta adalah wakil Allah. Gereja harus menyatakan sikap terhadap setiap tindakan yang bersebrangan dengan suara kenabian. Jika gereja melegalkan tindakan tersebut maka sangat diragukan kredibilitas gereja bagi warga jemaat di tanah papua.
    Sudah menjadi kebiasaan pada umunya gereja-gereja di papua takut berpolitik namun berani mengambil keuntungan dari sebuah hasil konflik politik. Uang bantuan yang bersumber dari otsus adalah uang yang lahir diatas darah dan tetesan air mata serta tulang-belulan rakyat papua yang terbunuh oleh kekerasan Negara melalui TNI/POLRI. tuturnya

    Menyikapi situasi geopolitik papua saat ini diharapkan ada pesan moral tokoh-tokoh gereja dari berbagai denominasi untuk mendesak dunia dan Indonesia untuk menyelesaikan masalah papua dengan jalan-jalan yang berperikemanusiaan dengan menghargai norma-norma yang berlaku demi sebuah penegakan keadilan dan perdamaian dunia. Gereja juga harus menyatakan bahwa proses integrasi papua ke Indonesia adalah sebuah manipulasi politik yang akhirnya melahirkan kekerasan berkepanjangan di papua. Sekali lagi gereja jangan menari-nari diatas jeritan umat tertindas di bumi papua.tandas Sofyan Yoman.

    ,

    KEKERASAN TERHADAP YULIANUS YEIMO DI PANIAI
    Peristiwa memiluhkan ini terjadi pada tanggal 18 agustus 2012 sekitar
    pukul 09.00 Pagi, Yulianus Yeimo (45 Th), Guru SD yang kini mengalami
    gangguan jiwa (Gila) sejak tahun 2009 hingga sekarang, Dengan
    mengenakan pakaian polisi peninggalan bapak yang sudah lusuh dan
    bersepatu laras ia segera mendaki bukit Bobaigo. Setiba di puncak
    bukit itu (pada waktu-waktu itu oleh Aparat TNI dikibarkan bendera),
    ia mengambil posisi tepat depan bendera merah-putih yang berkibar.
    Spontan ia memberi hormat pada bendera, kemudian menurunkan
    bendera itu. Yulianus sinting berlagak seperti seorang polisi. ( Bapaknya
    dahulu seorang polisi belanda,sehingga gaya polisi bapaknya masih
    teringat oleh yulianus)
    Bendera yang telah berada ditangan langsung dirobek menjadi tiga bagian.
    Yang satu diikat pada lengan bahu kiri, satunya pada lengan bahu kanan
    dan yang lain diikat di kepalanya. Setelah itu ia turun dari bukit itu, berjalan
    menuju kota enarotali
    Didepan PLN Enarotali , dia terkapar tak berdaya dengan sekujur tubuh
    bersimba darah.
    Tanpa menunggu perintah, mereka langsung melancarkan rentetan
    pukulan di wajahnya. Ia di tendang berkali-kali di dada. Kepalanya dipukul
    pakai potongan besi dan doble stick. Ia rebah. Dalam keadaan terkapar
    muka dan dada diinjak lagi berkali-kali.
    Linangan darah segar mengalir dari muka dan hidungnya.
    “Tolong……, Tolong…….Tolong………
    “Naitai Ugatame wae……….itoo ko anii bokaga noo……… (Ya…Allah Bapa,
    skarang saya mati noo…….) jeritnya dalam bahasa lokal suku Mee.
    Jeritan kesakitan itu tak mampu meluluhkan hati para tentara.
    Dalam keadaan babakbelur, wajah Yulianus dipukul lagi. Kali ini dengan
    popor senjata hingga pelipis hidung patah. Gumpalan darah segar tercuak
    keluar dari hidung hingga membasahi sekujur tubuh.
    Ia teriak minta tolong, ia mengerang kesakitan, ia menangis terseduhseduh.
    “Tolong……, Tolong…….Tolong………
    “Naitai Ugatame wae……….itoo ko anii bokaga noo………
    Tubuhnya diseret beberapa meter kedepan. Ia dipaksa berdiri namun
    jatuh, diseret lagi. Kepala dan badan dipukul lagi pakai potongan besi.
    Yulianus jatuh lagi, diseret lagi melalui jalan aspal kasar sejauh 100 meter
    dari perkiosan ujung lapangan terbang hingga depan PLN Enarotali dan
    dibiarkan terkapar disitu.
    Catatan: Kami akui bagi orang normal hal ini adalah sebuah penghinaan
    bagi Negara karena merobek bendera pusaka NKRI, tetapi bagi orang
    yang sudah tidak waras sejak tahun 2009, apakah itu masuk akal?
    Diduga Aparat TNI/POLRI sudah menaruh dendam terhadap masyarakat
    paniai, sampai orang tidak waras pun menjadi korban kekerasan.
    Pada tanggal 25 January 2014, pada jam 07.00, Yulianus Yeimo,
    ditemukan meninggal didalam Sungai Boutai, Kampung Dagouto, Distrik
    Paniai Timur, dengan luka di bagian hidung, dada, muka dan goresan di
    beberapa tempat di badan.
    Menurut keluarga korban sudah 4 hari sebelum mayat ditemukan, Alm.
    Yulianus Yeimo tidak kelihatan, diduga Yulianus menjadi korban kekerasan
    OTK (Orang Tak Dikenal) kekerasan dilakukan di darat dan jasadnya
    dibuang kedalam sungai Boutai.
    Analisa
    1)Yulianus yeimo telah menjadi korban kekerasan yang dilakukan
    didarat namun untuk mengelabui sengaja jasadnya dibuang ke
    sungai, sehingga dapat disimpulkan bahwa Yulianus meninggal
    karena tenggelam:
    2) Yulianus Yeimo juga diduga menjadi korban dari sebuah operasi
    militer di Paniai;
    Tuntutan kami adalah
    1) Kapolda Papua dan PANGDAM XVI Bumi Cendrawasih agar
    segera memerintah Kapolres Paniai dan DANDIM Paniai, untuk
    mengusut tuntas pelaku kekerasan terhadap Yulianus Yeimo;
    2) Kapolda Papua dan Pangdam XVI Bumi Cendrawasih agar
    menghentikan operasi militer dengan jalan patrol-patroli di
    Paniai, karena paniai sudah aman dan terkendali
    3) Kami meminta kepada Pangdam XVI Bumi Cendarawasih agar
    personil yang berlebihan di Paniai seperti Kopasus, Paskhas,
    BIN, agar ditarik dari Paniai
    Demikian laporan dan pernyataan, atas perhatian dan tindakannya kami
    ucapkan terima kasih
    DEWAN ADAT PANIAI

    , ,

    SYUKUR BAGI-MU TUHAN
    Sebelum jauh menulis saya ingin kita sebagai orang papua dan orang kristen utnuk menjawab  dua pertanaan di bawah ini:
    1. Menurut Anda Apakah Alkitab itu Benar ??
    2. Menurut Anda Apakah Benar Papua adalah Ujung Bumi ??

    Saya mencoba menjawab mewakili yang jawab "Benar" dari dua pertanyaan diatas, dan mencoba memberikan pandangan alkitab terhadap dua pertanyaan diatas.

    Papua bukan bangsa-bangsaan tapi suatu bangsa yang disimpan oleh Tuhan Menjelang akhir zaman. banyak referensi alkitab telah memberikan gambaran terhadap bangsa papua dimasa depan. sehingga IS. Kejsne menulis tentang peradaban Papua dalam buku Kota Emas ( Cerita Wirewit Tom dan Regi) ini adalah sebuah kiasan tetang masa depan papua yang dilukiskan dalam cerita ini. Dan Papua ada dalam agenda sorga yang besar, sehinnga rasul papua saat Is. Kejsne Meninggalkan Papua di dermaga serui, dia membungkus Papua dan Israel dalam satu kontrak perjanjian dan ketika tali kapal mulai terlepas dan kapal undur perlahan-lahan, ia menyanyi nyanyian(Rohani 21) " Selamat Tanah yang dilindug Tuhan Hu,..Meski Ditimpa Prang Sonkong-gannya Tentu,. Baik musuh tlah megah-kan kemenangannya, segra-segra-segra klak datang jatuhnya. Gembala Israel tak tidur tak lelah dan seterusnya.

    Ketika Israel Murtad terhadap Allah nenek moyang mereka (Yesaya 5:7) Kerajaan Sorga diambil dari mereka dan diserahkan kepada bangsa lain (Matius 21:43). Sekarang kita pasti akan bertanya bangsa mana ?? Alkitab dengan jelas menjawab dalam (Yesaya 5: 26), Bahwa Tuhan akan bersuit dan memanggil bangsa yang darijauh, bangsa ujung bumi akan datang dengan segera. dan Apabilah Tuhan menetapkan waktunya  Tuhan sendiri akan menghakimi dengan kebenaran (Mazmur 75:3)

    Alkitab tidak pernah salah, dan ketika alkitab bertanya altitab akan menjawab dirinya sendiri. Bagsa Papua akan tiba pada saatnya Tuhan sendiri akan melakukan kedaulatan bangsa yang dikasihinya. israel Tuhan pilih Papua Tuhan tetapkan.

    mengakhiri Tulisan ini saya tidak memaksa kita untuk harus percaya tapi sebagai orang yang takut kepada Tuhan mari kita kembali belajar bagaimana rencana Tuhan bagi kita di dalam kenenaran Firman Tuhan terhadap Kedaulat bangsa Papua barat.

    ,

    Kondisi Pulau jawa dan sekitarnya di awal tahu 2014 di landa oleh bencana alam, (Kebanjiran, longsor, Letusan merapi, Gempa bumi dll), percaya atau tidak tapi ini adalah keyakinan Bangsa papua bahwa semakin indonesia menahan kedaulatan bangsa papua semakin pula hukuman yang akan menimpa bangsa indonesia. baik masalah di pemerintahan (korupsi, teror, maupun musibah alam lainnya.

    Bencana alam akan terus menggempur kota jakarta dan sekitarnya jika NKRI harga mati dipertahangkan di papua.maka Bangsa Papua tidak memiliki senjata untuk membalas tindakan kebiadapan militer indonesia atas warga papua, namun Tuhan dan alam Papua akan menghakimi indonesia, bahkan negara mana yang mencoba melawan kedaulatan bangsa Papua. Hal ini jika dikaji dari sisi ilmiah memang akan dibilang gila, orang bodok, namun waktu akan memberitahukan kepada negara dan bangsa indonesia bahkan kepada negara yang sedang mempertahankan Bangsa Papua adalah bagian dari indonesia bahwa lawan papua sama saja lawan Tuhan dan Lawan Penguasa alam Papua.

    ada satu bencana alam yang akan disimpan Tuhan untuk meghukum orang-orang yang menghalangi kedaulatan bangsa papua. hakuman itu akan jatuh ke siapa saja entah negara besar/ kecil, orang papua/non papua semua yang menghalangi kedaulatan bangsa papua akan dihukum. dan waktunya akan tiba dan Tuhan sendiri akan melakukannya. selamat bagi penghianat anak-anak papua selamat menikmati.

    Bencana kebanjiran di jakarta Presiden SBY mengunjunginya. Sumber: http://khabarsoutheastasia.com/id/articles/apwi/articles/features/2013/01/18/feature-02









    FREE WEST PAPUA ADALAH SOLUSI DEMOKRASI BAGI BANGSA PAPUA !!!

    , ,


    PUISI UNTUK AKU DAN ALAM-KU MOYAI

    Embun pagi yang turun dalam diamnya mentari. Suara angin dari Kemuge yang berhembus menyentuh luka yang telah lama tertutup kabut. Seakan menyetujui langkah kaki yang perlahan menjadi bias dan tak pasti.

    Banyak yang bersuara namun mereka berbalas sapa, sebanyak hati yang terjatuh ke dalam halusnya angan kata-kata tak bermakna.

    Disitulah Ancotex  menyembunyikan untuk meluhurkan Tuhan, menghentikan hembusan nafasnya, dan membiarkan raganya mengalir bersama suara gemuruh air yang riak dan tak bertepi di kali Moyai.

    Siul burung-burung itu berirama, menimbulkan getar suara yang ikut sibuk mengisi ruang bebas di sekitar raga tak berjiwaku.

    "Jika nasibku sial untuk membalasnya, maka bagaimana dengan neraka?",
    karena hening tak beragama. 

    Bahkan saya membutuhkan Alam moyai untuk sekedar menyandarkan segala keluhnya daripada harus terlihat bermuram karena sedih di depan Orang-orang disana.

                                                                   KARYA : ANCOTEX/ MOYAI KEDEE

    , ,


    Bandung,Jawa barat-  Asrama Yamewaa yang terletak di Jln. Cikaso Barat 2. Gg. Ciloa 39, Bandung, Jawa Barat. Terlihat rusak parah, sehingga mengganggu aktivitas belajar para penghuni.

     Hal ini disampaikan oleh Jackson Ikomou; ketika jumpa pers di cafĂ© Dago Bandung, Jawa Barat kepada, Rabu, (21/Januari/14). 

       
    ASRAMA YAMEWA BANDUNG ( TAMPAK LUAR )                    Asrama Ciloa adalah milik mahasiswa
    ASRAMA YAMEWA BANDUNG (TAMPAK LUAR)
    Mee, yang dihuni para Mahasiswa yang berasal dari empat  Kabupaten meuwo di Papua,  empat Kabupaten yang saya masud diatas adalah Kabupaten Nabire, Dogiay, Deiyai, dan Paniai.

     Kami pernah ajukan proposal ke empat kabupaten namun, tak pernah menyabulkan dan merespon atas proposal kami yang telah diajukannya, Kami sangat kesal dengan adanya inisiatif yang telah dan sedang diperlakukan oleh pemerintah daerah terhadap kami mahasiswa Mee di bandung. kesalnya adalah Kami mahasiswa Mee yang berasal dari ke  empat kabupaten yang sedang kuliah di bandung kami selalu disisikan oleh ke empat pemda diatas.

     Dibandung tak ada asrama permanen asset pemerintah daerah (Pemda); baik itu, Pemda Nabire, Paniai, Dogiyai maupun Deiyai. Sementara asrama yang sedang dihuni oleh mahasiswa Mee adalah asset jaman belanda, sehingga asrama tersebut semakin hari semakin lapuk dan rusak dengan sendirinya sebab asrama tersebut adalah asrama yang berdiri sejak 1980-an, bahkan Asrama Ciloa di bandung  adalah satu-satunya asrama tertua di pulau Jawa dan Bali; Tutur Ikomou

     Oleh sebab itu, kami mendesak dan berharap dengan segenap hati kami kepada ke empat pemda di meuwo, agar dalam waktu yang dekat atau tidak lama ini, Supaya Pemerintah mohon diperhatikan Asrama Ciloa di bandung  ini,”Katanya.
      
    Setiap tahun menjelan pemerintah selalu datang bantu Tugas Akhir ( TA) bagi senioritas yang semester master alias semester enam keatas;


    Namun, Sayangnya adalah mengapa para pemda tak pernah merasakan dan melihat langsung  bahwa kondisi asrama yang sebenarnya, ini aneh; sebab pemerintah datang menyerakan Tugas Akhir ( TA ) adalah tempat yang dimana asrama sedang rusak dan lapuk; Sekarang bagaimana dengan semester bawahan agar mereka belajar dengan tenang di bawah atap yang aman,tentram dan damai supaya mereka mengejar tujuan utama mereka yaitu Menuntut Ilmu;Tandasnya.


     BY MATEUS  TEKEGE

    , , ,

    Hai; Musa Mako Tabuni
     
    Engkau membangkitkan generasi muda untuk berjuang
    demi massa depan anak cucu kami bangsa West Papua
    Engkaulah pengarah untuk menuju kemerdekaan Bangsa West Papua
    Engkau pula perintis jalan menuju kemerdekaan Bangsa West Papua

    Engkau adalah pejuang sejatih
    Namun, Engkau dihabisi nyawa-Mu oleh klonial Indonesia
    Akan tetapi kami setia bangkit untuk melawan klonial Indonesia ini
    Agar kami menuju kemerdekaan Nusa dan Bangsa West Papua

    O…h     Tuan Mako Tabuni

    Kami slalu dan slalu terbayang wajah-Mu
    Kapan-pun  Dimana pun kami berada
    Dimanakah tuturan kata-Mu

    Kapankah Engkau tuturkan kata untuk melawan klonial
    Karena Engkaulah Pahlawan Sejatih

    Dimana-kah konsep pemikiran ganteng seperti diri-Mu, Mako.
    Kami telah dicamkan Nama-Mu di agenda perjuangan West Papua Barat
    Karena Engkaulah Pahlawan Sejatih   
         


                     Karya, Ancotex Tekege (Moyai Kedee)

    ,

    BANDUNG-- Ratusan pemuda dan mahasiswa Papua yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Papua (AMP, Rabu (30/5/2013) siang, merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) AMP yang ke-15 tahun, diselingi dengan seminar dan diskusi sehari yang digelar di Wisma Parahyangan, Bandung, Jawa Barat.
    Adapun tema seminar, “Hak Menentukan Nasib Sendiri, Solusi Demokratik Bagi Bangsa Papua”, dengan menghadirkan empat pembicara, yakni, Ketua Umum Persekutuan Gereja-gereja Baptsi Papua (PGBP), Pendeta Socratez Sofyan Yoman, Herman Katmo dari National Papua Solidarity (NAPAS), Mutiara Ika Pratiwi dari Perempuan Mahardika, dan Mika Darmawan aktivis lingkungan di Jakarta.
    Rinto Kogoya, Ketua Komite Pusat Pimpinan  AMP dalam sambutan memaparkan tentang sejarah berdirinya organisasi AMP, tujuan didirikan AMP, serta eksistensi AMP di seluruh kota studi di Jawa dan Bali, termasuk di Jayapura, Papua.
    “Peristiwa Biak berdarah di tahun 1997, dan sejumlah pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) yang terjadi di tanah Papua mendorong sejumlah mahasiswa di Jawa dan Bali berkumpul dan mendirikan AMP, dan masih eksis hingga saat ini,” ujar Kogoya, dalam sambutannya.
    Kogoya juga dalam kesempatan tersebut mengajak mahasiswa-mahasiswi Papua yang ada di berbagai kota studi di Indonesia untuk terus berjuang agar dapat merebut hak kedalautan bangsa Papua dari penjajahan pemerintah Indonesia.
    Dalam acara HUT AMP ke-15 ini, dihadiri oleh seluruh ketua-ketua Komite AMP di seluruh Jawa dan Bali, serta beberapa undangan dari Jayapura, Jakarta, dan beberapa tempat lainnya. (ANCOTEX TEKEGE)

    , ,

     JUBIR DIWAWANCARAI OLEH WARTAWAN DARI
    BERBAGAI MEDIA LOKAL BANDUNG ( ANCOTEX TEKEGE )
    PAPUAN, Bandung — Puluhan mahasiswa Papua yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) se-Jawa dan Bali menuntut pemerintah Indonesia untuk menutup PT Freeport Indonesia, dalam aksi demo damai yang berlangsung, siang tadi, di Jalan Diponegoro, depan Gerbang Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (03/06/2013).
    Kordinator aksi, Piyan Pagawak, menyampaikan bahwa, “Pemerintah harus segera tutup semua perusahaan Imperialisme dan Kolonialisme yang beroperasi di Papua, segera buka ruang demokrasi di Papua dan segera Tarik Militer ( TNI-Polri) dari seluruh Papua,” ujarnya.

    Pagawak juga mengungkapkan bahwa, sejak tahun 1963 hingga 2013, Pemerintah Indonesia telah mengirimkan dan menempatkan ribuan Militer di seluruh Papua, sehingga berbagai daerah dari pegunungan hingga pesisir Papua dijadikan Daerah Operasi Militer (DOM), yang mengakibatkan ratusan ribu Rakyat Papua mati terbunuh.

    Dijelaskan juga, kekejaman TNI-Polri Indonesia di Papua masih terus berlanjut hingga kini, sebagai contoh adalah pembunuhan Theis H Eluay, Mako Tabuni, Huber Mabel, kasus Biak berdarah, Abepura berdarah, Wamena berdarah dan kasus-kasus kejahatan kemanusiaan lainnya.

    “Pemerintah Indonesia tidak tuntas menyelesaikan semua permasalahan yang terjadi di Papua, hal ini membuktikan bahwa, Indonesia gagal meng-Indonesiakan Bangsa West Papua,” tegas Pagawak.

    “Aksi damai ini sengaja kami lakukan sebagai bentuk perlawanan atas penjajahan, penindasan pemerkosaan,  pembunuhan dan kejahatan kemanusiaan lainnya, yang di lakukan oleh Militer (TNI-Polri ) Indonesia terhadap Rakyat Papua.” tegas Pagawak dalam orasinya

    ANCOTEX TEKEGE

    ,


    Ketua AMP Kota Bandung, Frans Kotouki menyalami
    para Pemateri ( Foto ANCOTEX/SP )
    Ketua AMP Kota Bandung, Frans Kotouki menyalami para pemateri (Foto: Ancotex Tekege/SP)
    PAPUAN, Bandung — Ratusan pemuda dan mahasiswa Papua yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Papua (AMP, Rabu (30/5/2013) siang, merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) AMP yang ke-15 tahun, diselingi dengan seminar dan diskusi sehari yang digelar di Wisma Parahyangan, Bandung, Jawa Barat.

    Adapun tema seminar, “Hak Menentukan Nasib Sendiri, Solusi Demokratik Bagi Bangsa Papua”, dengan menghadirkan empat pembicara, yakni, Ketua Umum Persekutuan Gereja-gereja Baptsi Papua (PGBP), Pendeta Socratez Sofyan Yoman, Herman Katmo dari National Papua Solidarity (NAPAS), Mutiara Ika Pratiwi dari Perempuan Mahardika, dan Mika Darmawan aktivis lingkungan di Jakarta.

    Rinto Kogoya, Ketua Komite Pusat Pimpinan  AMP dalam sambutan memaparkan tentang sejarah berdirinya organisasi AMP, tujuan didirikan AMP, serta eksistensi AMP di seluruh kota studi di Jawa dan Bali, termasuk di Jayapura, Papua.

    “Peristiwa Biak berdarah di tahun 1997, dan sejumlah pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) yang terjadi di tanah Papua mendorong sejumlah mahasiswa di Jawa dan Bali berkumpul dan mendirikan AMP, dan masih eksis hingga saat ini,” ujar Kogoya, dalam sambutannya.

    Kogoya juga dalam kesempatan tersebut mengajak mahasiswa-mahasiswi Papua yang ada di berbagai kota studi di Indonesia untuk terus berjuang agar dapat merebut hak kedalautan bangsa Papua dari penjajahan pemerintah Indonesia.

    Dalam acara HUT AMP ke-15 ini, dihadiri oleh seluruh ketua-ketua Komite AMP di seluruh Jawa dan Bali, serta beberapa undangan dari Jayapura, Jakarta, dan beberapa tempat lainnya.

    ANCOTEX TEKEGE

    ,

    HARI ITULAH HARI KEBAHAGIAN BAGI SAYA

                                                          
    Hari itu, Hari rabu,bulan januari, dua ribu empat belas adalah Hari yang ke delapan, Hari itulah, Hari  kebahagiaan bagi saya, Sebab hari itu saya dapat sesuatu barang yang  tak pernah saya dapat dan miliki dalam kehidupan saya. Barang  berharga tersebut di berikan oleh Anton bobii kepada saya. Anton bobii bekerja di PT Freeport Indonesia. Nama barang berharga yang  telah di berikan oleh kak Anton bobii tersebut adalah Laktop Acer, Biasa di jual ditokoh laktop dengan harga sebesar tiga juta ribu rupiah.
    ANTON BOBII ( FOTO ALBUM FACEBOOK ANTON B )
    Anton bobii, berasal dari Moyai, Ia bersekolah selama enam tahun, di  Sekolah Dasar Yayasan Pengembangan Persekolahan Katolik,Yinudoba. Setelah Anton tamat  sekolah dasar , Anton pun melanjutkan Sekolah Menengah Pertama, Yayasan pengembangan persekolahan katolik, Di Santo Fransiskus Xaverius; Waghete. Kini, Waghete menjadi kabupaten tersendiri nama kabupaten adalah Deiyai,karena telah di mekarkan sejak tahun dua ribu sembilang lalu, Dari kabupaten induknya yaitu kabupaten Paniai.
    Setelah Anton menimbah ilmu tiga tahun di Sekolah Menengah Pertama; Diwaghete. Ia keluar daerah untuk melanjutkan ke jenjang berikutnya yaitu Sekolah Teknik Menengah ( STM ) di Timika, Ia memilih untuk  jurusan listrik karena ia berfikir bahwa jurusan tersebut tenaga kerjanya sangat minim, baik di timika maupun di seluruh tanah Papua dan lebih khusus di daerahnya sendiri yaitu kabupaten Deiyai.
     
    Ditimika adalah dimana tempat kedudukan PT Freeport Indonesia. Setelah Ia menempuh tiga tahun lamanya, Ia melamar untuk kerja di PT Freeport Indonesia sejak tahun dua ribu tiga. Anton masuk kerja di PT Freeport Indonesia sejak tahun dua ribu tiga. Anton masih aktif kerja dan eksis di PT Freeport Indonesia sampai saat ini dua ribu empat belas. Maka dipekrirakan Ia bekerja dua belas tahun lamanya; Kata Anton sambil memberikan lektop tersebut 
    Saya sangat bangga atas laktop Acer yang telah di berikan oleh kak Anton bobii ini. Sebab itu, hal dan sejarah baru bagi saya. Oleh sebab itu, Dengan mendapatkan laktop acer tersebut sebagai bahan pengalaman baru buat saya. Agar mengingat akan pengalaman saya, dimanapun dan kapan saja saya berada.
    Akhir kata; Terima kasih untuk-Mu kak Anton Bobii


Top