Most Popular
This Week
BUDAYA SUKU MEE,“BUDAYA-KU DAN BUDAYA-MU”
Foto Pribadi Pethu Duamo Pekei Oleh Petrus Pekei Budaya adalah suatu cara hid...
IPMANAPANDODE Bandung Gelar MAKRAB Untuk Sambut Anggota Baru
BALEO MAKRAB IPMANAPANDODE BANDUNG TAHUN 2015 Bandung, (MK)--- Dalam rangka menyambut anggota baru, Ikatan Pelajar dan Mahasiswi/I K...
Popular Posts
Latest Stories
What is new?
Comments
What They says?
NARASI
PENGALAMAN-KU, Bersama FRANS
PEKEI, MELKI BOBII Dan
SIMON KOTOUKI
Waktu itu hari sabtu sebelum kami meluncur dari
kota Cimahi ke lapangan bola volly di PPI kota bandung. Lapangan tersebut berdekatan
dengan Asrama Yamewa Ciloa 39. Setiap hari sabtu dan minggu biasa main bola
volly oleh anak-anak Ipamanapandode Bandung.
Sebelum kami meluncur ke lapangan bola Volly tepatnya di PPI. Ada berpendapat dan ide oleh ade Simon kotouki, Ide yang di maksud oleh Ade simon adalah kita harus jalan2 menikmati keindahannya tangkuban
perahu di lembang. muncul ide tersebut karena Ia
pernah jalan-jalan di tangkuban perahu, Namun ketagihan akan menikmati
keindahannnya lagi di lembang.
Setelah kami sampe di lembang kami memilih untuk
foto-foto sambil menikmati keindahannya tangkuban perahu dan kebun teh di
lembang. Namun, karena kabut dan hujan yang begitu mengejam hingga menyiksa kami sampe melemahkannya.
Aku tersenyum sambil memandang ade-ade-ku. Angin
dingin dan kabut yang menerpa saya dan begitu pula dengan
ade-adeku, membuat kami tulang-tulang di sekujur tubuh kami jadi lemah dan
lemas. Kumasukkan kedua telapak tangan ke dalam saku celana yang bertulisan STPDN samping sebelah menyebelah, mencoba
memerangi rasa dingin yang terasa begitu menyiksa saya, demikian juga mereka (ade-ade-ku).
Karena angin dingin
dan kabut yang begitu parah dan meniksa kami sehingga kami memilih untuk pulang
kembali ke kos dan tidak menempati kesepakatan kami sebelumnya, bahwa lewat
lembang akan meluncur ke lapangan PPI untuk bermain bola volly.
Kami menempuh jalan
sekitar 25 kilo meter dari lembang menuju ke kota cerdas alias kota Cimahi. Sesudah
kami sampai di kota cimahi tepatnya di kosan saya, Mereka ( ade-ade-ku) memilih
dan merampas pakaian saya yang telah saya lipat
dan tersusun rapih. Akhirnya pakaian yang telah ade-ade merapas jadilah
milik mereka.
Inilah kisah hidup bersama
ade-ade saya, yang tak pernah saya lupa
dalam hidup ini. Karena kisah ini adalah kenangan bersama yang indah di tanah Rantauan. By
Ancotex Tekege
Tangkuban Perahu Bandung |
MAHASISWA
UNDANGAN RAPAT PERTEMUAN
Bandung, 28 Maret 2015
No : 12/Ipmanapandode/XVIII/2015
Perihal : Undangan Rapat Pertemuan
Lamp : -
Dengan hormat, berhubungan dengan tidak berjalan / Macet roda organisasi Ipmanapandode Bandung. Maka, dengan ini kami mengundang kepada seluruh anggota maupun Badan Pengurus Harian (BPH ) untuk mengikuti rapat dengan topik, Membicarakan mengenai tidak berjalannya roda Organisasi Ipmanapandode Bandung. Pertemuan rapat tersebut akan di adakan pada;
Hari/ Tanggal : Minggu 29 Maret 2015.
Tempat : Yamewa,Istana Ciloa No. 39, Bandung
Waktu : 14.00 ( 02.00 ) Siang WIB s/d Selesai
Demikian sekiranya pemberitahuan dari kami. Atas perhatian serta kehadiran seluruh anggota Ipmanapandode pada pertemuan tersebut, kami ucapkan terima kasih. Kiranya Tuhan Yesus Kristus menyertai kita selalu dan selamanya.
Hormat kami,
BPH Ipmanapandode Bandung.
ALAM PAPUA, BUDAYA
Masyarakat Tadauto, Debey menyambut Frans Ign.Bobii, untuk melakukan berbagai atraksi Budaya Touyemana |
Sebut saja Wodeyokaipouga muncul dengan kegagahan
alamiah dalam mengajarkan Totamana di kampungnya. (Tadauto). Sekalipun
secara resmi belum dikenal sebab sejak ia memulai ajar ajaran Totamana
itu tidak pernah keluar. Dan seluruh ajarannya merupakan hasil hubungan
dengan alam setempat.
Dia mengajarkan totamana &ldquofirman
Allah&rdquo. Totamana artinya firman Allah yang berakar dari alam.
Wodeyokaipougaa mengenal firman Allah tidak melalui sebuah pendidikan
resmi, atau oleh para misionaris ataupun pendidikan bentuk lain. Ini
sebuah kisah yang belum dicatat oleh khalayak umum namun oleh masyarakat
setempat memahami dan apa yang dilakukan sejak kala adalah ajaran Allah
yang disepernukan oleh Firman melalui para misionaris.
Menurut kak Kandung Bobamoye Bobii yang adalah saksi
mata mencerita kisah yang dilakukan oleh kakak kandung Wodeyokapouga,
bahwa sejak dilahir dia memiliki keunikan. Banyak tanda-tanda yang dapat
kita jumpa dikalah itu. Bahkan ketika berumur 3 tahun hilang selama 5
malam. Orangnya bersama sanak saudara beserta masyarakat dikampung itu
mendapatkannya dalam rerumputan. Selang setahun kemudian ia berkembang
dan melakukan berbagaikegiatan yang intinya adalah mengajarkan firman
Allah versi budaya. Berbagai kegiatan itu diajarkannya. Di wilayah
Deiyai bahkan pada umumnya di Paniai agama bisa dikenal setelah
masyarakat Tadauto terlebih dahulu mengenal Firman melalui ajaran-ajaran
versi budaya.
Banyak tokoh agama yang bisa dikenal di wilayah
Deiyai (Tigi) semisal, Zakeus Pakage, Karel Gobay (paniai) dan beberapa
tokoh lainnya, namun mereka dikenal setelah pergi bersama para
misionaris disekolahkan luar Papua. Sedangkan Wodeyoka tidak hanya
melalui hubungan intim dengan Allah. Selain itu tokoh yang belum dikenal
ini selama melakukan ajarannya tidak pernah menemui para misionaris
baik Katolik ataupun Zending.
Perjalanan peringatan ini sudah dan selalu dirayakan
secara keluarga. Ada faktor alasan bagi keluarga untuk peringatan itu
terbatas. Namun sejak 2 tahun lalu mulai dikenal. Bahkan berbagai
kalangan berdatangan untuk menyaksikan peristiwa itu. Keunikan dilakukan
itu dapat dilihat dalam beberapa aspek, pertama aspek kebersamaan.
Persatuan dan kesatuan keluarga besar Tadouto dapat dilihat dalam
berbagai kegiatan, diantaranya mereka memiliki kelompok Perikanan,
Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, kebersihan, perekonomian, dan
kebersihan. Semua aspek ini diketuai oleh masing-masing ketua, bahkab
hari kerja telah terjadwal. Setiap hari yang telah ditentukan diwajibkan
untuk memgambil bagian dalam kebersamaan.
Selain itu bidang keagamaan (Totamana) diajatkan
ayat-ayat hafalan, lagu-lagu rohani, serta mereka mengenal Allah
sekalipun dikalah itu misionaris belum menapaki wilayah itu. Kenangan
dalam perayaan itu kita simak dalam drama yang diperagakan oleh
masyarakat setempat. Dalam drama itu mereka mengisahkan perjalanan
ajaran hingga Wodeyoka Bobii diolok-dieluk-elukan oleh para serdadu
Belanda. Tidak hanya oleh serdadu akan tetapi sebagian besar warga
sekitarnya menamakannya sebagai pengajar ajaran sesat. Hal itu wajar
dinilai demikian pasalnya pada waktu itu belum mengenal atas ajaran
Allah yang oleh Wodeyoka Bobii.
Peristiwa yang dapat kita memaknai adalah
ke-tokoh-annya belum dikenal. Namun oleh warganya (famili) tidak mau di
publikasikan sebab, menurut marga Bobii memaknai bahwa ajaran Totamana
adalah peristiwa yang sakrar.
Dalam Kebersamaan Memilih 12 Orang
Sejak memulai pekerjaan kebersamaan itu pulalah
memilih 12 orang dengan tujuan membidangi beberapa kegiatan yang telah
diajarkan dan sebagai koordinator lapangan. Upaya mewujudkan
kegiatan-kegiatan itu terjadwal. Dimana semua kegiatan itu hingga kini
masih berlanjut. Bahkan kampung Tadouto dinamakan Kampung Damai. Selain
itu untuk mempertahankan kebersamaan itu sejak dulu mereka telah
membangun sebuah rumah adat dengan ukuran yang besar (24 kamar). Dalam
rumah itu semua kepala keluarga (KK) yang ada disekitar itu. Sejak tahun
1975 atap alang-alang diganti dengan daun seng yang dibantu oleh Drs.
Anselmus Petrus Youw dikalah bupati Nabire 2 Periode itu menjabat Camat
Tigi.
Bangun Asrama Bertingkat
Setelah rumah adat berukur besar itu lapuk (tua),
atas kesepakatan dan kesadaran kebersamaan masyarakat Tadouto telah
membangun asrama bertingkat yang berkapasitas 24 kamar. Semua kegiatan
terkait dengan kebersamaan itu dipusatkan di situ. Bangunan megah yang
terdapat pelosok Kabupaten Deiyai itu boleh dikata sangat mewah.
Dibangun bersama. Keterlibatan dalam mendirikan rumah itu sangat
membutuhkan dana dan tenaga. Namun asrama itu bisa dibangun atas
kesadaran seluruh keluarga.
Potensi Lainnya
Potensi yang sudah lama dikembangkan dan merupakan
hasil usaha bersama dapat kita lihat di sekitarnya kandang peternakan
Sapi, Ayam, Kambing, babi. Tak ketinggalan kampung itu dikelilingi
perkebunan, kopi arabika, kacangan, sayuran, buahan, dan pepohonan
cemara merupakan hasil upaya sejak sekian tahun silam.juga dapat
dijumpai kolam ikan. Semua itu dikelola atas perintah koordinator yang
sudah ada.
ham, Papua
Foto;Solidaritas Kemanusiaan Papua Barat For Vanuatu (MK ) |
Dari rejim ke rejim, kekerasan demi kekerasan masih terus meningkat diseluruh tanah West Papua’’ Aktor di balik semua tindakan pembunuhan, Penindasan Perculikan,Pemerkosaan, Diskriminasi dan Penangkapan di tanah Papua adalah aparat MILITER INDONESIA ( TNI/POLRI ).
Sejak Papua di paksa gabung dengan Indonesia, pada tahun 1960-an hingga saat ini, Operasi demi operasi masih terus di lakukan oleh militer Indonesia atas intruksi pemerintah indonesia, Tujuan mereka ( Indonesia )hanya untuk pemusnaan orang Papua serta untuk menjaga perusahan-perusahan asing di tanah Papua. Kata Ketua Umum KNPB, Viktor Yeimo; Melalui liris yang di kirim di media http://kagaitadiyoka.blogspot.com/ Baru-baru ini.
Kehadiran Pemerintah Indonesia di West Papua sangat merasa menindas dan membunuh rakyat Papua yang tak berdosa karena telah dan sedang terbukti kasus-kasus pembunuhan di seluruh tanah Papua yang tanpa berhenti masih terus meningkat.
Kasus pembunuhan dan penangkapan di tanah Papua kiang meningkat, Ketua KNPB Viktor Yeimo, menjelaskan penembakan dan penangkapan yang dilakukan oleh aparat TNI/POLRI kepada rakyat Papua di Yahukimo Kamis (19 Maret 2015) lalu.
Mengetahui untuk masyarakat yang Korban dan tahanan adalah, Obang Sengenil (48) yang ditembak mati, tiga lainnya masih melakukan perawatan luka tembak masing-masing; Titus Giban (39) merupakan kepala sekolah SD Suru-Suru, kena tembak di rusuk dan tembus perut, Simson Giban (42) merupakan kepala kampung Silikon Distrik Silimo, kena tembak di tangan kiri tembus punggung belakang, Inter Segenil, (16) anak SMA di Yahukimo.Sementara itu, sejumlah masyarakat ditangkap dan masih ditahan di Polres Yahukimo.
Selain itu, Di timika Papua; Tulis Yeimo; telah menghentikan dan menangkap 3 orang aktivis kemanusiaan yang mengkoordinir rakyat Papua, menggalang dana untuk korban badai Pam (angin siklon) dengan kecepatan 340 kilometer per/jam yang melanda di Vanuatu pada Jumat (13/03/2015) malam lalu.
Diketahui masyarakat yang ditangkap di Timika adalah, Else Rumrawer, 39 tahun. Yuli Adokor, 38 tahun, dan Yuliana Inggobou, tahun. Ketiganya adalah masyarakat biasa yang bersimpati pada derita yang dialami rakyat Vanuatu, Namun TNI/POLRI mala menangkap hingga saat ini masih di tahan di polres timika Papua.
Sikap TNI/POLRI Sangat keterlaluan dan biadap, Hanya karena penggalang Dana untuk Vanuatu ‘’koh’’ Mala korbankan masyarakat dan menangkap secara brutal, Ini sangat Sadis. Tanya Yeimo.
Berikut Ketua KNPB Menyatakan bahwa; -Kapolda Papua dan Pagdam Cenderasih segera bertanggung jawab atas kekerasan terhadapa Rakyat Papua. – Stop Bunuh orang Papua di seluruh tanah West Papua. - Segera, Cabut status Daerah Operasi Militer ( DOM ) di seluruh Tanah Papua. Stop eksploitasi Sumber Daya Alam di seluruh tanah Papua.
Demikian sikap pernyataan yang di kirim oleh Ketua Umum KNPB Viktor Yeimo.
ham
Foto :MG/ TIM Penggalangan Dana Badai Vanuatu/ MK |
JAYAPURA; Moyai Kedee - Badai Siklon Pam kategori lima disertai angin berkecepatan 270 km/jam memporakporandakan Negara Vanuatu, Akibatnya 8 orang meninggal, 44 orang hilang.
Dari berbagai sumber melaporkan bahwa, hampir 90 persen bagunan di Port Vila (Ibu Kota) Negara Vanuatu rusak berat. Badai yang sama dikabarkan telah menghancurkan sebagian wilayah Salomon, Tuvalu dan Kiribati. Peristiwa ini juga telah menarik perhatian dunia kepada Pasifik.
“perubahan iklim ini telah mengintensifkan resiko bagi ratusan juta orang, terutama negara-negara berkembang di wilayah pesisir pantai,” ungkap Daniel Randongkin, Kordinator Tim Penggalangan Dana Badai untuk Vanuatu, di kantor Elsam Papua, Padangbulan, Jayapura, kepada Media ini, beberapa waktu lalu.
Lanjut Daniel, Presiden Vanuatu, Baldwin Lonsdale, telah menyeruhkan menyeruhkan bantuan Internasional untuk 132.000 penduduk Vanuatu yang kehilangan rumah dan membutuhkan pakaian, makanan serta obat-obatan/ kehilangan kebutuhan sehari-hari mereka adalah kebutuhan primer maupun sekunder
Selain itu, Badan Internasional untuk anak dan pendidikan milik Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB-UNICEF) juga telah mengeluarkan seruan bantuan bagi rakyat Vanuatu termasuk sekitar 54.000 anak-anak yang berada dalam kondisi yang harus memperhatinkan, tutur Daniel.
Akibat dari masalah yang terjadi di Vanuatu, Pihaknya beserta Organisasi Sipil, Media, Gereja, LSM, Pemuda dan mahasiswa Papua akan melakukan aksi sosial mulai dari tanggal 18-28 Maret 2015.
Dalam kesempatan yang sama, Sekertaris Tim Penggalangan Dana, Markus Haluk, mengatakan aksi pengumpulan dana harus salurkan melalui ‘Noken Kemanusiaan’ yang dikordinir oleh mahasiswa dan pemuda pada beberapa titik pengumpulan dana di wilayah Sentani, Waena, Abepura, Kota Raja, dan Kota Jayapura.
Lebih lanjut , Markus mengatakan, Ibadah bersama (Oukumene ) dan di lanjutkan dengan penggalangan dana lingkungan Jemaat, yang dikordinir melalui masing-masing dedominasi gereja di seluruh Tanah Papua. Akan ada konser musik Raggae dalam rangka penggalangan dana amal bagi korban bencana yang dikordinir oleh komunitas rasta kribo, Markus ungkapkan berbagai kegiatan yang akan di laksanakan.
Selain itu, Kata Markus; Akan ada juga malam renungan ‘Lilin Solidaritas’ sebagai wujud solidaritas terhadap korban bencana Vanuatu. Kegiatan ini akan dikordinir oleh aktivis LSM di Kota Jayapura. Mendirikan Posko Solidaritas Kemanusiaan Papua Barat untuk Vanuatu di depan gedung Audotorium Universitas Cendrawasih (Uncen) di Abepura, sebagai pusat kordinasi dan informasi.
Membuka Rekening Solidaritas, sebagai media resmi untuk mengumpulkan dan menyalurkan dana bagi korban bencana Vanuatu, Jelasnya. ( Moyai Kedee/ M.A.T)
MAHASISWA, OLAH RAGA
Klub Mapega Fc/ Ipmanapandode Bandung./Foto Mateus A Tekege |
Koordinator Olahraga, IPMANAPANDODE Bandung, Pither Tisoni Keiya, menyatakan kepada www.kagaitadiyoka.com bahwa hari ini kamis tanggal 20 kami Ipmanapandode Bandung ( Mapega Fc ), Usai sparing dengan 2 klub ternama di kota bandung. Klub tersebut adalah klub Golden sendiri dan Klub pribumi, di Jl. Kompleks Taman Holis Indah Bandung_ Jawa barat.
Keiya menyampaikan kepada para pemain maupun sporter IPMANAPANDODE (klub Mapega Fc, A dan B ) bahwa ada beberapa syarat yang harus mematuhui dalam pertandingan yang telah menyepati pada teknical meting adalah, Pertandingan Golden Cup ini, mereka menggunakan sistim gugur sehingga saya berharap kepada semua pemain harus konsisten untuk bermain di lapangan hijau.
Lanjut Keiya; menekankan kepada sporter Mapega Fc, bahwa kita bisa Yel, yel dengan menggunakan kata Wagii, Wagii, Wagii sebagai simbol yel, yel kita Ipmanapandode Bandung ( Mapega Fc ), Namun harus jaga wibawa kita pada saat tanding berlangsung. Sebab ada aturan bahwa, Jika pemain ataupun Sporter merusak fasilitas yang ada di lapangan akan Kasih Weo klub yang bersangkutan, Jelas Keiya.
Untuk uang pendaftaran per/tim atau klub Rp 300.000 sehingga saya sebagai koordinator Olah raga mendaftarkan 2 tim untuk kita klub Mapega Fc, A dan B. Karena tak ada tim dari Papua ataupun dari paguyuban-paguyuban lain yang mendaftarkan diri dalam pertandingan Futsal Kompetisi ini, hanya kita IPMANAPANDODE ( Mapega Fc ) yang sudah terdaftar dan akan berhadapan tim-tim ternama di kota Bandung; Tambahnya.
Natho Pigai, yang juga sebagai Kiper Mapega Fc B ini, Menambah bahwa saya sangat bangga kepada para Yunioritas karena adik- adik ( Junioritas ) yang baru saja bergabung di Mapega Fc sudah bisa mengendalikan diri dan mengesuaikan teknik permainannya.
Ketua Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Nabire Paniai Dogiyai Deiyai di singkat IPAMANAPANDODE Bandung; Mateus A Tekege, menyatakan bahwa semua anggota Ipmanapandode harus berpartisipasi dalam pertandingan kompetisi Futsal Golden Cup Bandung ini, Sebab ini adalah salah satu program kerja dari Badan Pengurus Harian (BPH ) melalui koordinator Olah raga yang telah memaparkan dalam Visi Misi ketua. Katanya.
Sementara itu, Panitia Pelaksana kompetisi Futsal Golden Cup Bandung, Yajid Gunakan; menyatakan bahwa Aku sendiri sebagai Panitia pelaksana sangat mengapresiasi kepada kawan-kawan dari Papua khususnya Mapega Fc, yang mana telah berpartisipasi dan akan berantusias dalam pertandingan nanti. Dan saya juga berharap supaya Mapega Fc bisa masuk dibabak Pinalti. Katanya. (Mateus.A Tekege/KM)
FOTO-FOTO, ham
PELANGGARAN HAM DI PAPUA
PELANGGARAN-PELANGGARAN HAM DI PAPUA |
Di hadang dan di pukul tanpa sebab.
Mohon dukungan doa agar proses hukum dan proses penyembuhan dapat berjalan dengan baik !!!