AKU DAN ALAM-KU MOYAI


PUISI UNTUK AKU DAN ALAM-KU MOYAI

Embun pagi yang turun dalam diamnya mentari. Suara angin dari Kemuge yang berhembus menyentuh luka yang telah lama tertutup kabut. Seakan menyetujui langkah kaki yang perlahan menjadi bias dan tak pasti.

Banyak yang bersuara namun mereka berbalas sapa, sebanyak hati yang terjatuh ke dalam halusnya angan kata-kata tak bermakna.

Disitulah Ancotex  menyembunyikan untuk meluhurkan Tuhan, menghentikan hembusan nafasnya, dan membiarkan raganya mengalir bersama suara gemuruh air yang riak dan tak bertepi di kali Moyai.

Siul burung-burung itu berirama, menimbulkan getar suara yang ikut sibuk mengisi ruang bebas di sekitar raga tak berjiwaku.

"Jika nasibku sial untuk membalasnya, maka bagaimana dengan neraka?",
karena hening tak beragama. 

Bahkan saya membutuhkan Alam moyai untuk sekedar menyandarkan segala keluhnya daripada harus terlihat bermuram karena sedih di depan Orang-orang disana.

                                                               KARYA : ANCOTEX/ MOYAI KEDEE

About Unknown

Adds a short author bio after every single post on your blog. Also, It's mainly a matter of keeping lists of possible information, and then figuring out what is relevant to a particular editor's needs.

Tidak ada komentar:

Leave a Reply


Top