• Latest Stories

      What is new?

    • Comments

      What They says?


ALIANSI MAHASISWA PAPUA SE-JAWA DAN BALI MELAKUKAN AKSI UNJUK RASA DI BANDUNG


ALIANSI MAHASISWA PAPUA SEJAWA BALI DEMO DI BANDUNG

Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Papua ( AMP )Se-jawa dan bali Menggelar  aksi demontrasi  di depan gerbang Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, senin ( 03/06/2013).

Mahasiswa Papua  se-jawa dan bali mengikuti Pendidikan Politik ( DikPol ) yang  telah membawahkan dan diberikan oleh senioritas Aliansi Mahasiswa Papua  AMP  kurang lebih selama tiga hari berlangsung di bandung. Setelah memberikan materi keesokan harinya mereka  langsung mempraktekkan diri  mereka untuk  melampiaskan materi  tentang politik ataupun sejarah Papua yang  telah di terimanya.
Dengan adanya materi yang telah diberikan dan mengajarkan oleh senioritas Aliansi Mahasiswa Papua  maka, senioritas mengajak kepada para yunioritas yang baru saja menerima pendidikan politik ‘’ DIKPOL’’ ini untuk  mengadakan turung aksi unjuk rasa agar membiasakan  diri untuk mengenal manajemen aksi  di lapangan maupun menyampaikan aspirasi  kepada klonial Indonesia.

Dalam aksi unjuk rasa  yang telah di laksanakan tersebut, ada beberapa tuntutan dalam aksi dari Aliansi Mahasiswa Papua bahwa, Segera tutup perusahaan milik kaum imperialisme dan klonialisme yang ada di seluruh tanah Papua  seperti  PT Freeport  Indonesia di Papua , penghasilan  ataupun perusahan lain yang ada di seluruh tanah Papua. kami memintah untuk membuka ruang demokratis bagi bangsa Papua,  ujar  koordinator  aksi Piyan pagawak.

Selain menuntut diatas, mahasiswa  juga menuntut agar Tarik Militer ( TNI-Polri ) dari seluruh tanah Papua. Piyan  mengungkapkan, kenyataannya sejak 1963 hingga 2013, pemerintah Indonesia mengirimkan dan menempatkan ribuan militer di seluruh tanah Papua. Dengan kekuatan militer, Indonesia melakukan berbagai Daerah Operasi Militer ( DOM ) baik di daerah pesisir mapun pegunungan Papua. Ratusan ribu rakyat Papua tewas akibat kekejaman militer (TNI-Polori ) di Papua. katanya
Kekejaman TNI-Polri Indonesia di West Papua terus berlanjut hingga sampai saat ini belum berhenti-henti dan belum dituntaskan oleh pemerintah indonesia, pembunuhan terhadap Theis eluay, Mako Tabuni, Huber Mabel serta kasus Biak berdarah, Abepura berdarah, Wamena berdarah dan kasus-kasus kejahatan kemanusiaan lainnya,  tidak  pernah satupun dituntas selesaikan, Itu terbukti bahwa Indonesia gagal meng-Indonesiakan Bangsa West Papua; Lanjut Piyan

Untuk itu, sekali lagi kami Aliansi Mahasiswa Papua  “AMP’’ menegaskan bahwa aksi damai ini sengaja kami lakukan sebagai bentuk perlawanan atas penjajahan, penindasan pemerkosaan, pembunuhan,dan pengisapan oleh Indonesia dan tuannya Imperialisme atas rakyat Papau,” tandasnya.

By Ancotex Tekege

About Unknown

Adds a short author bio after every single post on your blog. Also, It's mainly a matter of keeping lists of possible information, and then figuring out what is relevant to a particular editor's needs.

Tidak ada komentar:

Leave a Reply


Top