Pulauku Papua |
Hanyalah membunuh yang ada di pundak para militerisme negara koloni Indonesia melalui Militerisme untuk membunuh memerkosa, menjajah dan merampok orang Papua di negeriku West Papua.
Kami
bangsa west Papua merasa terendam air
mata darah karena manusia West Papua telah tiada disini, aku disini hidup seperti
anak ayam tanpa induknya yang ku lakukan ketika manusia Bangsa west Papua
berada di sisiku. Namun itu bukan tantangan untuk berdiam diri disini.
Mari
berjuang demi selamatkan bangsa kita dari kita untuk kedepan. menikmati hidup
dan karunia kehidupan yang sebenarnya akan kita menikmati setelah kita
memisahkan diri dari kolonialisme dan kapitalisme, di tanah air kita di West Papua.
Layaknya tangisan negeri kita di berkahi di liputi cahaya sang surya. bangsa kita mati karena di bunuh dengan pedang, saat kita masih di seberang lautan yang luas mengembara di tengah-tengah bangsa yang bergembira di pusat tanah koloni
Mereka tersenyum pada hari-hari kesenangan, sementara hari-hari yang berjalan di negeri ku meninggalkan kesan-kesan yang menyedihkan. Matinya bangsa ku, saat disini aku masih hidup makmur, damai, inilah realitas yang sedang berkembang saat ini.
Tuduhan
tanpa pernyataan yang jelas, kejahatan yang di rencanakan oleh kepala-kepala
ular yang kasat matanya, tragedi tak bermusik tak bermelodi. Sangat menyedihkan
hampir setiap hari aku hanya selalu mendengarkan kepergian manusia Papua akibat
pembunuhan militerisme.
Saat
aku masih dalam kesenangan di pusat kota koloni yang tak ingin aku hidup lagi,
hanyalah ingin kami memisahkan diri dari kolonialisme karena kelakukan dan
tindakan yang kemudian akan memusnahkan Bangsa West Papua nantinya.
Bangsa West Papua Harus Melepaskan Diri Dari Kolonialisme Indonesia.
By.
Simion Kotouki
Tidak ada komentar:
Posting Komentar