 |
Danau Tigi ( sumber : http://weandoganews.blogspot.com ) |
Cerita ini dikisahkan menurut versi marga Tigi yang bermukim di
daerah Kamuu secara turun temurun. Cerita Terjadinya asal usul danau
Tigi telah terbentuk sejak satu generasi sebelum Bapak Dege Bobeuta
Tigi. Dege Bobeuta Tigi mengisahkan cerita tersebut di atas kepada putra
sulungnya Bapak Gatimaitaka Tigi. Bapak Gatimaitaka Tigi mengisahkan
cerita ini kepada putra sulungnya Donatus Tigi. Donatus Tigi
menmgisahkan lagi kepada putra sulungnya Jhon Tigi. Jhon Tigi generasi
kelima meneruskan kepada peneliti dengan bahasa Indonesia dengan
bertujuan mempermudah dalam proses penelitian ini.
Namun empat generasi sebelum pengisah Jhon Tigi keempat-empatnya mengisahkan Cerita Terjadinya Danau Tigi dalam bahasa Mee.
Mereka
mengisahkan bahwa danau Tigi adalah seorang putri marga Tigi dari
Dogiyaugi daerah Kamuu, bukan dari daerah Tigi. Alasan mereka adalah
seorang pemuda warga Woge dari daerah Pona kawin dengan seorang gadis
daerah Kamuu. Pemuda Woge menetap di daerah lembah Kamuu bersama gadis
di Dogiyaugi. Dogiyaugi merupakan daerah pertemuan si pemuda marga woge
dan si gadis lembah.
Hal pertemuan, berkumpul, hidup sebagai
suami istri, hidup sebagai saudara, hidup sebagai anggota keluarga
secara bersama, dan lain-lain yang penting bertujuan menghasilkan
sesuatu. Hal ini dalam bahasa Mee disebut &ldquo Tigii&rdquo.
Dengan
singkat Tigii berarti bertemu atau berkumpul untuk menghasilkan
sesuatu. Jadi, artinya hasil pertemuan sebagai suami istri antara pemuda
Woge dengan pemudi lembah Kamuu, menurunkan satu putri yang namannya
Tigiimau Tigi, satu putra Tigii yang namanya Tigiidege Tigii dan dua
putra lagi namanya Douw dan Iyowau.
Pemberian nama Tigiimau Tigii
dan Tigiidege Tigii artinya putri dan putra yang merupakan hasil
pertemuan si pemuda marga Woge dengan si gadis lembah Kamuu.Pemberian
nama diri seseorang pada masa lampau di dalam kehidupan suku Mee
sekarang diubah menjadi nama marga. Alasan dahulu nama pribadi sekarang
diubah menjadi nama marga (clan) karena masa lampau orangnya sedikit dan
tidak ada nama marga. Yang ada &ldquoMee&rdquo dalam kehidupan
suku Mee pada saat itu. Pemebrian nama Douw dan Iyowau adalah saudaranya
Tigiimau dan Tigiidege Tigii. Keturunan mereka berempat tidak boleh
memadu cinta antarsatu sama lain sebab saudara kandung.
Keempat
bersaudara di atas, mereka tersebar di sekitar daerah Dogiyaugi, yaitu
Tekewapa, Epeida, Kimupugi, Digipuga, Titokunu, Abaimaida, Dawaikunu,
Bomomani, Bokaibutu dan Puduu.
Orang yang dijadikan sebagai
pelaku utama dalam Cerita Terjadinya Danau Tigi adalah Tigiimau Tigii
(Putri Tigi). Putri Tigii berasal dari keluarga Woge yang senantiasa
hidup baik. Tidak pernah ada pertengkaran antarsuami-istri dan
anak-anaknya namanya saja Tigi (berkumpul bersama). Mereka selalu hidup
damai, hidup aman dan tentram.
Namun Putri Tigi kawin dengan
seorang pemuda yang sifatnya lalim. Keluarga mereka berdua berantakan
karena sifat suaminya tidak berubah selalu saja sifatnya yang jelek
berada di dalam dirinya. Lalu Putri Tigi berasal dari keluarga yang
nyaman merasa tertekan dengan sifatnya suami. Hal-hal yang baik dari
Putri Tigi, diterapkan di dalam keluarga yang baru terbentuk, namun
sia-sia belaka sebab suaminya tidak mengerti kehidupan keluarga yang
baik.
Dari kedua latarbelakang kehidupan yang berbeda menimbulkan
ketidaknyamanan dalam keluarga mereka berdua yang telah terbentuk. Pada
saat itu juga hampir melahirkan anak pertamanya, namun suami bengis itu
mengusir dengan cara mengutuk istrinya dan janinnya yang ada di dalam
kandungan Ibu Tigi. Kata-kata kutukannya &rdquoHei perempuan jahanam
keluarlah dari pintu belakang bersama janinmu yang ada di dalam
perutmu&rdquo.
Terpaksa dalam keadaan emosi dan berbadan
berat Putri Tigi keluar melalui pintu belakang dan mengembara ke arah
utara, lalu berjalan lagi ke arah timur. Dengan jerih-payah menaiki
lereng gunung Odedimi. Di gunung Odedimi inilah Putri Tigi memperoleh
kekuatan dari dalam dirinya dan berkemampuan berjalan dan bertindak
sesuatu. lalu ia menuruni lereng gunung Odedimi sebelah timurnya.
Lalu di lembah berikutnya ia bertemu dengan beberapa orang penghuni
lembah itu. Putri Tigi lelah, ia beristrahat di lembah ini, ternyata
di pandangan mata orang-orang di sekitarnya, Putri Tigi dikelilingi
genangan air secara tiba-tiba sampai sebatas lehernya. Orang-orang di
lembah itu menjadi panik, lalu membatasi diri mereka dengan
patokan-patokan kayu buah agar mereka tidak tergenang air sama seperti
Putri Tigi.
Putri Tigi sendiripun tidak tahu kalau telah
tergenang air di sekelilingnya, tetapi karena melihat orang-orang di
sekitarnya membatasi diri mereka dengan patokan-patokan kayu buah, dia
terkejut dan terangkat lalu ia terbang ke arah timur yang paling jauh
dari tempat itu. Ia turun di sebuah lembah yang terjauh.
Di
sinilah ia dapat melahirkan putranya dengan selamat. Putranya diberi
nama Takimay. Takimay adalah menghadirkan dirinya di kalangan orang lain
sebelum diterima sebagai anggota masayarakat baru, menghadirkan
dirinya secara tiba-tiba di tengah-tengah marga Adii dengan maksud
harus diterima sebagai anggota masyarakat di daerah baru berhubung
kondisi badan Putri Tigi bukan manusia biasa lagi, melainkan berubah
menjadi genangan air.
Dengan demikian, putranya diserahkan
kepada marga Adii untuk dijaga dan dipelihara, sedangkan Putri Tigi
sendiri telah berubah menjadi genangan air yang cukup luas menutupi
sebuah lembah baru, Lembah itu sejak Putri Tigi menjadi genangan air
sampai saat ini dijuluki lembah Tigi. Genangan air yang cukup luas
dinamakan danau Tigi. Orang&ndashorang di sekitarnya disebut
penduduk Tigi. Daerah di sekitar danau Tigi disebut daerah Tigi.
Wilayahnya disebut kecamatan Tigi pada saat ini.
Kemudian di
daerah Kamuu yang pernah disinggahi Putri Tigi disebut Tiganidouda.
Tiganidouda artinya Putri Tigi pernah singgah di lembah sempit itu. Atau
bekas genangan air danau Tigi
Jadi, genangan air yang cukup luas
itu adalah Putri Tigi yang terkutuk. Setelah Putri Tigi berubah menjadi
genangan air, datanglah bapak kandungnya dari lembah Kamuu untuk
mencari putrinya yang menghilang, ternyata putrinya menerima kedatangan
Bapak dengan cara terpasangnya genangan air, hingga sebatas lehernya.
Tetapi
Bapak tidak panik, lantas Bapak mengatakan terhadap genangan air itu
dengan tenang &ldquosurutlah anakku, akulah Bapakmu mencari
engkau&rdquo, dengan demikian genangan air itupun surut seketika itu
juga. Setelah kejadian itu, dengan terharu Bapaknya memberi nama
genangan air adalah danau Tigi, agar keturunan marga Woge dan Tigi dapat
mengenangnya. Sumber (
http://www.deiyaikab.go.id/kegiatan/39/cerita-terjadinya-danau-tigi.htm )
Tidak ada komentar: