Gereja Jangan Jadikan Hamba Uang dan Berpolitik di Tanah Papua


Pdt Sofyan Yoaman (foto:http://suarabaptis.blogspot.com/)
Tanggal 5 februari 1855 menjadi saksi bisu atas terang injil kristus dalam penyelamatan rohani umat Tuhan di tanah papua. Sangat disayangkan jika para hamba Tuhan dari berbagai denominasi gereja di tanah papua tidak dapat melaksanakan tugas kenabian. Pdt. Sofyan Yoman; gereja tidak dibatasi oleh ruang dan waktu, gereja adalah lembaga independen yang tidak membelah orang dari golongan manapun. Dekian dikatakan oleh Pdt. Sofyan Yoman; kamis;30/01/14

Yoman menjelaskan bahwa, Gereja ditanah Papua harus menyatakan sikap untuk tidak menerima danah otsus, uang otsus adalah uang darah, otus hadir dan membunuh banyak umat Tuhan yang tak berdosa diatas tanah papua. Seruan moral lembaga gereja sangat diharapkan rakyat papua yang adalah warga gereja.

Pembungkaman demokrasi di papua harus menjadi perhatian serius oleh tokoh-tokoh gereja. Jangan karena takut tidak diberi bantuan akhirnya gereja bungkam dan membiarkan penindasan umat Tuhan di tanah papua terus berlangsung. Terang Pdt. Sofyan Yoman; adalah ketua Persekutuan Gereja-Gereja Baptis  di tanah Papua (PGBP) ini.

Gereja ditanah papua harus mengambil peran terhadap masalah konflik politik yang mengakibatkan berbagai pelanggaran kemanusiaan, gereja harus mengatakan yang tegas terhadap kebenaran tanpa harus dibatasi oleh kepentingan sesaat. Klaim tindakan pemerintah adalah wakil Allah merupakan sebuah kekeliruan. Apakah membunuh, korupsi, merampas hak-hak asai manusia adalah tindakan wakil Allah ??, Tanya Sofyan.

Jelas bahwa tindakan tersebut sangat jauh dari makna pemerinta adalah wakil Allah. Gereja harus menyatakan sikap terhadap setiap tindakan yang bersebrangan dengan suara kenabian. Jika gereja melegalkan tindakan tersebut maka sangat diragukan kredibilitas gereja bagi warga jemaat di tanah papua.
Sudah menjadi kebiasaan pada umunya gereja-gereja di papua takut berpolitik namun berani mengambil keuntungan dari sebuah hasil konflik politik. Uang bantuan yang bersumber dari otsus adalah uang yang lahir diatas darah dan tetesan air mata serta tulang-belulan rakyat papua yang terbunuh oleh kekerasan Negara melalui TNI/POLRI. tuturnya

Menyikapi situasi geopolitik papua saat ini diharapkan ada pesan moral tokoh-tokoh gereja dari berbagai denominasi untuk mendesak dunia dan Indonesia untuk menyelesaikan masalah papua dengan jalan-jalan yang berperikemanusiaan dengan menghargai norma-norma yang berlaku demi sebuah penegakan keadilan dan perdamaian dunia. Gereja juga harus menyatakan bahwa proses integrasi papua ke Indonesia adalah sebuah manipulasi politik yang akhirnya melahirkan kekerasan berkepanjangan di papua. Sekali lagi gereja jangan menari-nari diatas jeritan umat tertindas di bumi papua.tandas Sofyan Yoman.

About Unknown

Adds a short author bio after every single post on your blog. Also, It's mainly a matter of keeping lists of possible information, and then figuring out what is relevant to a particular editor's needs.

Tidak ada komentar:

Leave a Reply


Top