Gereja Jangan Jadikan Hamba Uang dan Berpolitik di Tanah Papua
By Unknown On Rabu, 29 Januari 2014
Moyaipai,
Papua
0 comments
 |
Pdt Sofyan Yoaman (foto:http://suarabaptis.blogspot.com/) |
Tanggal 5 februari 1855 menjadi saksi bisu atas terang injil kristus dalam
penyelamatan rohani umat Tuhan di tanah papua. Sangat disayangkan jika para
hamba Tuhan dari berbagai denominasi gereja di tanah papua tidak dapat
melaksanakan tugas kenabian. Pdt. Sofyan Yoman; gereja tidak dibatasi oleh
ruang dan waktu, gereja adalah lembaga independen yang tidak membelah orang
dari golongan manapun. Dekian dikatakan oleh Pdt. Sofyan Yoman; kamis;30/01/14
Yoman menjelaskan bahwa, Gereja ditanah Papua harus menyatakan sikap untuk
tidak menerima danah otsus, uang otsus adalah uang darah, otus hadir dan
membunuh banyak umat Tuhan yang tak berdosa diatas tanah papua. Seruan moral
lembaga gereja sangat diharapkan rakyat papua yang adalah warga gereja.
Pembungkaman demokrasi di papua harus menjadi perhatian serius oleh tokoh-tokoh
gereja. Jangan karena takut tidak diberi bantuan akhirnya gereja bungkam dan
membiarkan penindasan umat Tuhan di tanah papua terus berlangsung. Terang Pdt. Sofyan
Yoman; adalah ketua Persekutuan Gereja-Gereja Baptis
di tanah Papua (PGBP) ini.
Gereja ditanah papua harus mengambil peran terhadap masalah konflik politik
yang mengakibatkan berbagai pelanggaran kemanusiaan, gereja harus mengatakan
yang tegas terhadap kebenaran tanpa harus dibatasi oleh kepentingan sesaat.
Klaim tindakan pemerintah adalah wakil Allah merupakan sebuah kekeliruan.
Apakah membunuh, korupsi, merampas hak-hak asai manusia adalah tindakan wakil
Allah ??, Tanya Sofyan.
Jelas bahwa tindakan tersebut sangat jauh dari makna pemerinta adalah wakil
Allah. Gereja harus menyatakan sikap terhadap setiap tindakan yang bersebrangan
dengan suara kenabian. Jika gereja melegalkan tindakan tersebut maka sangat
diragukan kredibilitas gereja bagi warga jemaat di tanah papua.
Sudah menjadi kebiasaan pada umunya gereja-gereja di papua takut berpolitik
namun berani mengambil keuntungan dari sebuah hasil konflik politik. Uang
bantuan yang bersumber dari otsus adalah uang yang lahir diatas darah dan tetesan
air mata serta tulang-belulan rakyat papua yang terbunuh oleh kekerasan Negara
melalui TNI/POLRI. tuturnya
Menyikapi situasi geopolitik papua saat ini diharapkan ada pesan moral
tokoh-tokoh gereja dari berbagai denominasi untuk mendesak dunia dan Indonesia
untuk menyelesaikan masalah papua dengan jalan-jalan yang berperikemanusiaan
dengan menghargai norma-norma yang berlaku demi sebuah penegakan keadilan dan
perdamaian dunia. Gereja juga harus menyatakan bahwa proses integrasi papua ke
Indonesia adalah sebuah manipulasi politik yang akhirnya melahirkan kekerasan
berkepanjangan di papua. Sekali lagi gereja jangan menari-nari diatas jeritan
umat tertindas di bumi papua.tandas Sofyan Yoman.
About Unknown
Adds a short author bio after every single post on your blog. Also, It's mainly a matter of keeping lists of possible information, and then figuring out what is relevant to a particular editor's needs.
Tidak ada komentar: