Ketika saya sudah dua bulan di Bandung, saya adalah salah satu penghuni asrama Ciloa diantara abang-abang saya. Setelah tiba dari Papua ke bandung, seseorang kaka laki-laki  yang lebih tempo dari aku sudah di bandung mendatangi aku di ciloa untuk mengajak saya kerumah seorang saudara mama ku yang aku belum pernah jumpa sejak aku di lahirkan,  dan dari situlah akupun merasa senang dan bangga karena aku sudah lama bertahan keinginan untuk menjumpai seorang saudara mama-ku yang hanya tahu dengan cerita mama-ku tentang saudaranya yang sudah lama jauh  dari mereka di tanah orang(Bandung) ini.

Setelah aku di jemput, dalam perjalanan menuju ke rumah saudara mamaku ini, saya sangat bangga dan senang  sekali dan juga saya berpikir bahwa wajah dari seorang mama ku ini sepertinya bagaimana ??? pemikiran ini muncul sebelum bertemunya, setelah satu jam lebih aku dan kak ku yang datang mengajak aku di asrama Ciloa 39 sampailah ke rumah saudaranya mama saya. Ketika aku masuk dan memberi salam-salaman terhadapnya maka saudara mama ku juga dengan senang hati dan wajahnya yang tersenyum dapat memberi salam kepada ku.

Tiga hari kemudian, sore hari dari hari ke empat aku diajak  sama kaka saya (Frans Pekei), adik mau kah ? tidak.  Kita dua jalan-jalan, setelah aku di tanya  untuk mau ajak jalan-jalan, Dengan senang hati, kata saya  terhadap pertanyaan ajakan kaka ini,  bahwa kaka aku lebih senang kalau kaka mau ajak saya jalan-jalan. Dan segera kami berdua siap untuk keluar dari rumah saudara mama ku untuk jalan-jalan. Dan saat itu kami berdua keluar tanpa meminta ijin terhadap saudara mama ku. Setelah jalan keluar beberapa menit tidak jauh dari rumah maka hujan menghadang kami berdua saat itu. 

Kata aku terhadap kaka saya, kita berteduh di bawa pohon ini, nanti kami dua akan melanjutkan perjalanan setelah hujan redah dan berhenti. Setelah hujan sudah redah dan berhenti kami dua pun melanjutkan perjalanan kami.

Setelah hampir dua jam, kami berdua tiba sampai tujuan kami yaitu di Kebun Teh di pegunungan lembang yang berdekatan dengan tangkuban parahu, setelah tiba sedang istrahat  beberapa menit kemudian, salah seorang menghampiri kami berdua dan orang itu bertanya sama aku “bang orang baru di bandung ya?” iya pak kata aku, dan pertanyaan kedua “udah berapa lama di bandung?” udah dua bulan pak kata aku, pertanyaan ketiga dari orang itu “ kaka kamu udah berapa lama?” udah satu tahun lebih pak kata aku.  Aku di bilang sama orang itu  “kuliah yang baik nanti setelah selesai kuliah di Bandung, pulang bangun daerah kamu di sana”.

Beberapa menit kemudian aku di ajak oleh kaka aku(Frans Pekei) untuk foto bersama dalam kebun teh yang ada di seberang jalan. Kami berduapun menyeberang dan masuk dalam kebun teh untuk ambil gambar selama beberapa menit, kemudian seusai dari itu kami dua pun mulai melangkah kaki keluar dari kebun teh. 

Setelah keluar dari kebun teh kami berduapun tak tahan disitu dan star motor untuk pulang balik kerumah, dalam perjalanan pulang kerumah aku pun merasa bangga karena kaka saya sudah ajak untuk jalan-jalan ke kebun teh yang ada di pegunungan Lembang. Setibanya di rumah kami berdua mandi.  seusai mandi kami berdua menikmati makanan yang di sediakan oleh istri dari saudara mamaku. Seusai makan kami berdua masuk ke dalam kamar dan mulai memindahkan foto dari handPhone(HP) ke dalam hardisk laptop, dan kami dua melanjutkan dengan sharing saat itu. 

Kemudian hari sabtu dalam minggu itu aku pulang ke tempat aku huni yaitu asrama Ciloa 39 yang pertama kali aku injak kaki. Satu minggu kemudian saya melanjutkan tujuan utama saya yang sudah saya idamkan  sebelumnya dari Papua adalah Perkuliahan Saya.