By Unknown On Selasa, 20 Oktober 2015
Papua,
pembangunan
0 comments
DEIYAI - Kepala Dinas Pendidikan dan Pengajaran
Kabupaten Deiyai, Pieter Adii, pada 6 Maret 2015 lalu mengatakan, mulai
tahun 2015/2016 pemerintah tidak akan turun langsung ke kota studi
masing-masing di Jawa dan Bali untuk membagikan dana Tugas Akhir (TA).
Pihaknya akan membagikan dana TA dengan cara mentransfer ke rekening
mahasiswa. Dana dikirimkan setelah mahasiswa mengirimkan proposal yang
berisi sejumlah persyaratan.
Kebijakan ini ditanggapi sejumlah mahasiswa asal Deiyai yang sedang
studi di pulau Jawa dan Bali. Donatus Mote, mahasiswa asal Deiyai di
Yogyakarta misalnya, meminta pemerintah daerah menjelaskan alasan
kebijakan ini baru dijalankan.
Tidak seperti biasa. Biasanya dana TA datang bagikan langsung ke
masing-masing kota study. Kami minta penjelasan. Kalau tidak, kami tidak
akan kirimkan proposal dan syarat yang diminta atau tolak dana TA yang
mau kirim lewat rekening itu, kata Mote, Minggu (15/3/15). Senada
disampaikan mahasiswa asal Deiyai kota studi Surabaya, Frans Madai dan
Oce Doo di kota studi Semarang.
Sementara itu, Mateus Tekege, ketua Ikatan Mahasiswa Nabire, Paniai,
Dogiyai, dan Deiyai (Ipamanapandode) kota study Bandung mengatakan,
seharusnya pihak dinas perjelas kenapa kebijakan itu baru dijalankan
tahun ini, tidak seperti tahun sebelumnya.
Dana APBD Kabupaten Deiyai khusus pendidikan biasanya dianggarkan
milyaran, tapi yang dibagikan hanya ratusan juta saja, kata Tekege.
Diketahui, persyaratan yang diminta itu diantaranya Kartu Tanda
Mahasiswa, Transkrip Nilai semester awal sampai akhir, surat keterangan
aktif kuliah dengan stempel basah, dan foto kopi buku rekening.
Harusnya Pemerintah Kabupaten Deiyai, mengedepankan dan mengutamakan Sumber Daya Manusia karena membentuk karakter dan membangun sesuatu Bangsa adalah Kecerdasan anak bangsa Meeuwo dan Papua pada umumnya
sumber : majalahselangkah.com
Tidak ada komentar: