Most Popular
This Week
Sebuah Peristiwa Pengibaran Bendera Bersejarah Sinyal Kebangkitan untuk Nasib Papua Barat
Klaim Papua Barat untuk menentukan nasib sendiri adalah mendapatkan dasar internasional . Tapi untuk ini menjadi kenyataan , lebih banyak pe...
MATERI PENDIDIKAN POLITIK ( DIKPOL ) "TENTANG GERAKAN PERJUANGAN RAKYAT PAPUA"
Papua Bandung - Puluhan Mahasiswa papua se-jawa bali yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Papua ( AMP ) Mengikuti Materi Pendidikan Pol...
Popular Posts
Latest Stories
What is new?
Comments
What They says?
PENDIDIKAN
»
PERKEMBANGAN PENDIDIKAN SEKARANG & MASA DEPAN “PAPUA”
PERKEMBANGAN PENDIDIKAN SEKARANG & MASA DEPAN “PAPUA”
By Unknown On Selasa, 06 Oktober 2015
PENDIDIKAN
0 comments
Kristianus D. Iyai |
Pendidikan merupakan kebutuhan
sepanjang hayat. Setiap manusia membutuhkan pendidikan, sampai kapan dan
dimanapun ia berada. Pendidikan sangat penting artinya, sebab tanpa pendidikan
manusia akan sulit berkembang dan bahkan akan terbelakang. Dengan demikian
pendidikan harus betul-betul diarahkan untuk menghasilkan manusia yang
berkualitas dan mampu bersaing, di samping memiliki budi pekerti yang luhur dan
moral yang baik.
Tujuan pendidikan yang kita
harapkan adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia papua
seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha
Kuasa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan,
kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap, mandiri serta rasa
tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan”. Pendidikan harus mampu
mempersiapkan masyarakatnya agar dapat
berperan aktif dalam seluruh lapangan kehidupan, cerdas, aktif, kreatif,
terampil, jujur, berdisiplin dan bermoral tinggi, demokratis, dan toleran dengan
mengutamakan persatuan dan kesatuan bukannya perpecahan.
Mempertimbangkan pendidikan
anak-anak dipapua sama dengan mempersiapkan generasi yang akan datang untuk
mengelola Sumber Daya Alam yang ada dipapua. Hati seorang anak bagaikan sebuah
plat fotografik yang tidak bergambar apa-apa, siap merefleksikan semua yang
ditampakkan padanya.
Empat pilar pendidikan
sekarang dan masa depan yang dicanangkan oleh UNESCO yang perlu kita lihat dan
dikembangkan dipapua, lembaga pendidikan formal, yaitu:
1. learning
to Know (belajar untuk mengetahui),
l learning
to do (belajar untuk melakukan sesuatu) dalam hal ini kita dituntut untuk
terampil dalam melakukan sesuatu,
3. learning
to be (belajar untuk menjadi seseorang), dan
4. learning to live together (belajar untuk
menjalani kehidupan bersama).
Empat pilar pendidikan yang
dikeluarkan oleh UNESCO ini merupakan cikal-bakal pemerintah papua yang selama
ini buta dengan perkembangan-perkembangan tersebut. dan lebih khusus lagi dinas
pendidikan, dalam rangka merealisasikan `learning to know`, Guru seyogyanya
berfungsi sebagai fasilitator. Di samping itu guru dituntut untuk dapat
berperan sebagai teman sejawat dalam berdialog dengan siswa dalam mengembangkan
penguasaan pengetahuan maupun ilmu tertentu.
Learning to do (belajar untuk
melakukan sesuatu) akan bisa berjalan jika sekolah memfasilitasi siswa untuk
mengaktualisasikan keterampilan yang dimilikinya, serta bakat dan minatnya.
Walaupun bakat dan minat anak banyak dipengaruhi unsur keturunan namun tumbuh
berkembangnya bakat dan minat tergantung pada lingkungannya. Keterampilan dapat
digunakan untuk menopang kehidupan seseorang bahkan keterampilan lebih dominan
daripada penguasaan pengetahuan dalam mendukung keberhasilan kehidupan
seseorang.
Pendidikan yang diterapkan
harus sesuai dengan kebutuhan masyarakat atau kebutuhan dari daerah tempat
dilangsungkan pendidikan. Unsur muatan lokal yang dikembangkan harus sesuai
dengan kebutuhan daerah setempat.
learning to be (belajar untuk
menjadi seseorang) erat hubungannya dengan bakat dan minat, perkembangan fisik
dan kejiwaan, tipologi pribadi anak serta kondisi lingkungannya. Bagi anak yang
agresif, proses pengembangan diri akan berjalan bila diberi kesempatan cukup
luas untuk berkreasi. Sebaliknya bagi anak yang pasif, peran guru dan guru
sebagai pengarah sekaligus fasilitator sangat dibutuhkan untuk pengembangan
diri siswa secara maksimal khususnya di papua saat ini.
Kebiasaan hidup bersama,
saling menghargai, terbuka, memberi dan menerima (take and give), perlu
ditumbuhkembangkan. Kondisi seperti ini memungkinkan terjadinya proses
“learning to live together” (belajar untuk menjalani kehidupan bersama).
Penerapan pilar keempat ini dirasakan makin penting dalam era globalisasi/era
persaingan global. Perlu pemupukkan sikap saling pengertian antar ras, suku,
dan agama agar tidak menimbulkan berbagai pertentangan yang bersumber pada hal-hal
tersebut.
Dengan demikian, tuntutan
pendidikan sekarang dan masa depan harus diarahkan pada peningkatan kualitas
kemampuan intelektual dan profesional serta sikap, kepribadian dan moral
manusia papua pada umumnya. Dengan kemampuan dan sikap manusia papua yang
demikian diharapkan dapat mendudukkan diri secara bermartabat di masyarakat papua
di era globalisasi saat ini.
Mengenai kecenderungan
merosotnya pencapaian hasil pendidikan selama ini, langkah antisipatif yang
perlu ditempuh adalah mengupayakan peningkatan partisipasi masyarakat terhadap
dunia pendidikan, peningkatan kualitas dan relevansi pendidikan, serta
perbaikan manajemen di setiap jenjang, jalur, dan jenis pendidikan. Untuk
meningkatkan mutu pendidikan di daerah, khususnya di papua dikaji lebih dulu
kondisi obyektif dari unsur-unsur yang terkait pada mutu pendidikan, yaitu:
(1) Bagaimana kondisi gurunya?
(persebaran, kualifikasi, kompetensi penguasaan materi, kompetensi
pembelajaran, kompetensi sosial-personal, tingkat kesejahteraan);
(2) Bagaimana kurikulum
disikapi dan diperlakukan oleh guru dan pejabat pendidikan daerah?;
(3) Bagaimana bahan belajar
yang dipakai oleh siswa dan guru? (proporsi buku dengan siswa, kualitas buku
pelajaran);
(4) Apa saja yang dirujuk
sebagai sumber belajar oleh guru dan siswa?;
(5) Bagaimana kondisi
prasarana belajar yang ada?;
(6) Adakah sarana pendukung
belajar lainnya? (jaringan sekolah dan masyarakat, jaringan antarsekolah,
jaringan sekolah dengan pusat-pusat informasi);
(7) Bagaimana kondisi iklim
belajar yang ada saat ini?.
Mutu pendidikan dapat
ditingkatkan dengan melakukan serangkaian pembenahan terhadap segala persoalan
yang dihadapi. Pembenahan itu dapat berupa pembenahan terhadap kurikulum
pendidikan yang dapat memberikan kemampuan dan keterampilan dasar minimal,
menerapkan konsep belajar tuntas dan membangkitkan sikap kreatif, demokratis
dan mandiri. Perlu diidentifikasi unsur-unsur yang ada di daerah Sorong-Merauke
yang dapat dimanfaatkan untuk memfasilitasi proses peningkatan mutu pendidikan,
selain pemerintah daerah, misalnya kelompok pakar, paguyuban mahasiswa, lembaga
swadaya masyarakat daerah, perguruan tinggi, organisasi massa, organisasi
politik, pusat penerbitan, studio radio/TV daerah, media masa/cetak daerah,
situs internet, dan sanggar belajar.
By Kristianus Doutouby Iyai
About Unknown
Adds a short author bio after every single post on your blog. Also, It's mainly a matter of keeping lists of possible information, and then figuring out what is relevant to a particular editor's needs.
Tidak ada komentar: