Pemerintah Lebih Pentingkan Palestina Ketimbang Konflik Papua

Add caption
KBR68H, Bandung - Perwakilan masyarakat Papua yang tergabung dalam Nasional Papua Solidaritas (NAPAS) menyatakan pemerintah lebih memilih mengurus penuntasan konflik Palestina daripada konflik di Papua. Padahal Papua merupakan salah satu provinsi di Indonesia.

Hal itu dibuktikan dengan digelarnya Konferensi Internasional Untuk Kemerdekaan Al Quds dan Palestina (4-5 Juli) di Hotel Savoy Homann, jalan Asia Afrika, Bandung. Menurut juru bicara NAPAS Frans Tomoki, pemerintah saat ini tidak mengakui maraknya penindasan, pembantaian dan pembunuhan warga setempat oleh militer. Tetapi malah mengurus konflik negara lain.
“Inti kami adalah itu, pemerintahan jangan bohonglah menyatakan ada krisis kemanusiaan di Papua dan harus diagendakan juga dibicarakan dalam dalam delegasi konferensi yang akan dilakukan di sana, di gedung sini (Savoy Homann),” katanya usai unjuk rasa di depan Gedung Merdeka, jalan Asia Afrika, Bandung.
Juru bicara NAPAS Frans Tomoki mengatakan selama 50 tahun rakyat Papua mengalami intimidasi demi kepentingan ekonomi, politik imperialis dan kloniasi antara Indonesia dengan Amerika.
Dia menambahkan akibat intimidasi yang berlangsung puluhan tahun itu jumlah penduduk asli Papua mengalami penurunan menjadi dari tujuh ribuan menjadi seribuan orang. Nasional Papua Solidaritas menuntut penarikan militer organik dan non organik oleh pemerintah agar konflik kemanusiaan berhenti.

About Unknown

Adds a short author bio after every single post on your blog. Also, It's mainly a matter of keeping lists of possible information, and then figuring out what is relevant to a particular editor's needs.

Tidak ada komentar:

Leave a Reply


Top