Share KNPB Ajak SBY Bahas Materi Referendum Papua

KNPB
KNPBnews – Rakyat Papua dengan penuh kesungguhan dan secara bermartabat berniat agar hak penentuan nasib sendiri dilakukan kembali secara damai, demokratis dan final, karena itu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono harus membuka diri membahas materi pelaksanaan referendum di Papua.
Hal itu dikemukakan oleh Juru Bicara Internasional Komite Nasional Papua Barat [KNPB], Victor Yeimo di Jayapura Kamis, (5/7) dalam menanggapi gejolak konflik yang kian memanas dan belum mampu mencari titik penyelesaian final. Menurutnya, KNPB selaku media nasional rakyat Papua Barat telah mendesain tahapan menuju referendum.
“Saya pikir Jakarta terlalu boros mengeluarkan uang banyak untuk biaya operasi militer, operasi intelijen, juga operasi pemerintahannya di Papua, smua tak akan brarti karena pada dasarnya rakyat Papua ingin menentukan nasib mereka sendiri karena faktor Pepera 1969 tidak final, karenanya KNPB mendesain tahapan dan materi referendum dan kami mau Sby membuka diri membahas materi referendum untuk mencari solusi final”  ujarnya di sela-sela jumpa pers bersama wartawan.
Kata Victor,  KNPB bersama Parlemen Nasional West Papua [PNWP] dari 22 Parlemen di setiap Daerah selaku wakil rakyat bangsa Papua dalam waktu dekat akan memplenokan draf materi referendum.
“Kami bersama PNWP dalam waktu yang tidak terlalu lama akan memplenokan draf referendum yang akan disahkan oleh Parlemen Nasional sebagai keputusan resmi rakyat Papua Barat”, katanya.
Menanggapi pernyataan penolakan referendum oleh Presiden Sby beberapa waktu lalu, Victor justru menilai pernyataan tersebut menunjukan watak kolonialisme yang anti demokrasi dan HAM. “Itu pernyataan yang anti demokratsi dan HAM, dan menunjukn watak kolonialisme yang oportunis, yang mengedepankan kepentingan ekonomi politik kolonial dari pada nilai-nilai universal setiap bangsa”, tandasnya.
Ia berpendapat RI sebagai anggota PBB harus patuh terhadap prinsip-prinsip kepatuhan dalam menyelesaian konflik wilayah secara damai, karena Indonesia juga meratifikasi resolusi PBB tentang hak penentuan nasib sendiri, dan menurutnya, hak itulah yang harus diakomodir melalui referendum.
Di hadapan 1.100 pasis TNI- POLRI di Secapa TNI AD, Bandung, Jumat 29 Juni 2012 itu, SBY dengan tegas menyatakan, “Tidak ada referendum, serta Papua dan Papua Barat merupakan wilayah kedaulatan NKRI yang sah sampai titik darah penghabisan.” (wd/wl)

About Unknown

Adds a short author bio after every single post on your blog. Also, It's mainly a matter of keeping lists of possible information, and then figuring out what is relevant to a particular editor's needs.

Tidak ada komentar:

Leave a Reply


Top