Most Popular
This Week
Sebuah Peristiwa Pengibaran Bendera Bersejarah Sinyal Kebangkitan untuk Nasib Papua Barat
Klaim Papua Barat untuk menentukan nasib sendiri adalah mendapatkan dasar internasional . Tapi untuk ini menjadi kenyataan , lebih banyak pe...
Terbatasnya Tenaga Pelayanan Kesehatan di Meuwodide
Sedang santai dengan kediamannya, setelah Yogi pulang kampus (Foto Zaver Yogi/ Moyai) Bandung, - Fasilitas kesehatan berupa Puskesm...
Popular Posts
Latest Stories
What is new?
Comments
What They says?
Malam Kudus di Wilayah Tigi Barat
Umat,Orang Kudus Diyai |
Umat Kristiani wilayah Tigi Barat telah mengawali dengan ibadah pembukaan bulan suci pada tanggal 1 Desember 2010 di halaman kantor Distrik Tigi Barat. Ibadah gabungan itu dilakukan dengan tujuan agar umat Kristiani mempersiapkan diri dalam untuk menantikan Sang Raja itu. Dalam bulan suci itu pula berbagai kegiatan dilaksanakan oleh umat setempat.
Hampir setiap denominasi gereja baik Gereja Kemah Injil juga Kingmi dan gereja Pestakosta gereja Katolik mengelar sejumlah kegiatan. Mereka membentuk panitia natal akan tetapi di bawah naungan Panitia Umum Pemerintah Distrik Tigi Barat. Secara kelembagaan keagamaan, di wilayah Tigi Barat Kabupaten Deiyai, ada tiga lembaga gereja di antaranya Paroki Segala Kudus, Klasis Tigi Utara, dan Klasis Tigi Utara. Secara hirakis kelembagaan gereja Katolik di Paroki Diyai ada 7 stasi sedang di kelembagaan Kingmi ada 24 gereja.
Ketua Klasis Tigi Utara Pdt Paul Anouw kepada media ini mengatakan peristiwa Natal bagi jemaat di wilayah Tigi Barat adalah mengulang kembali peristiwa ritual itu dalam suasana sederhana akan tetapi yang terpenting bagi adalah menghayati kelahiran Yesus dalam kandang hina. Hal ini memiliki makna adalah Allah yang menjelma dalam diri Maria untuk menyelamatkan Umat Manusia.”Inilah arti Natal bagi jemaat kami”ujarnya.
Sementara itu ketua Klasis Tigi Barat, Pdt. Nius Giyai, mengutarakan, Natal tahun ini memberikan warna baru bagi kami, kelahiran itu mengantarkan jemaat agar hidup dalam kedamaian hidup antar sesama. Pastor Paroki Diyai menekakan dalam homilynya ibadah gabungan itu menguraikan pentingnya masa persiapan atau masa adven agar Yesus lahir dalam suasana yang indah.
Ribuan Umat Merayakan Malam Kudus Dan Bakar Batu
Ribuan umat Katolik Paroki Diyai memadati halaman gereja pukul 06.00 wit sore, tentunya mereka ingin merayakan malam kudus (24 Desember). Rombongan imam sudah siap di ruang sakaristi. Terlihat dihalaman dan pelataran gereja berbagai hiasan termasuk lampu klap klip. Ketua panitia Natal Paroki Diyai, Thadeus Douw mengungkapkan adanya perubahan di Natal 2010. “Natal tahun ada perubahan karena ada kerja sama dengan bapak Kepala distrik Tigi Barat Fransiskus Bobii,”katanya.
Malam Natal itu bernuansa budaya, berbagai dinyanyikan dengan ritus budaya. Bahkan bacaan dan doa umatpun dilagukan dalam gowai dan wani. Malam itu terkesan penuh keakraban dan penuh cinta kasih dan saling memaafkan antar sesama umat. Pada tanggal 25 Desember di semua gereja terlihat dipenuhi dengan asap, tertanda mereka sedang mempersembahkan kelahiran Yesus Raja Damai. Menurut laporan seorang gembala Stasi Yinidoba Anthon Badii, katanya, bakar batu itu sebuah pesta tradisi tapi dalam konteksnya di hari natal bagi adalah penyembahan atas kelahiran Yesus adalah allah segala bangsa. (***)
About Unknown
Adds a short author bio after every single post on your blog. Also, It's mainly a matter of keeping lists of possible information, and then figuring out what is relevant to a particular editor's needs.
Tidak ada komentar: