Most Popular
This Week
Sebuah Peristiwa Pengibaran Bendera Bersejarah Sinyal Kebangkitan untuk Nasib Papua Barat
Klaim Papua Barat untuk menentukan nasib sendiri adalah mendapatkan dasar internasional . Tapi untuk ini menjadi kenyataan , lebih banyak pe...
(tanpa judul)
''EMAA''BUDAYA SUKU MEE DI DEBEY DEBEY ==> Pada tanggal 18 maret 2012, Suatu keistimewaan di daerah Debey tepatnya d...
Popular Posts
Latest Stories
What is new?
Comments
What They says?
PENDIDIKAN
»
Kurikulum Pendidikan Karakter
Kurikulum Pendidikan Karakter
By Unknown On Kamis, 18 Oktober 2012
PENDIDIKAN
0 comments
Apa Itu Karakter?
Dennis Coon dalam bukunya Introduction
to Psychology : Exploration and Aplication mendefinisikan karakter
sebagai suatu penilaian subyektif terhadap kepribadian seseorang yang
berkaitan dengan atribut kepribadian yang dapat atau tidak dapat
diterima oleh masyarakat. Karakter adalah jawaban mutlak untuk
menciptakan kehidupan yang lebih baik didalam masyarakat.
Beda Karakter dan Kepribadian (Sifat Dasar)
Kepribadian adalah hadiah dari Tuhan
Sang Pencipta saat manusia dilahirkan dan setiap orang yang memiliki
kepribadian pasti ada kelemahannya dan kelebihannya di aspek kehidupan
sosial dan masing-masing pribadi. Kepribadian manusia secara umum ada 4,
yaitu : Koleris – Sanguinis – Phlegmatis – Melankolis.
Nah, Karakternya dimana? Saat setiap
manusia belajar untuk mengatasi dan memperbaiki kelemahannya, serta
memunculkan kebiasaan positif yang baru, inilah yang disebut dengan
Karakter. Misalnya, seorang dengan kepribadian Sanguin yang sangat suka
bercanda dan terkesan tidak serius, lalu sadar dan belajar sehingga
mampu membawa dirinya untuk bersikap serius dalam situasi yang
membutuhkan ketenangan dan perhatian fokus, itulah Karakter.
Mengapa Seorang Anak Butuh Pendidikan Karakter?
Pada dasarnya, pada perkembangan seorang
anak adalah mengembangkan pemahaman yang benar tentang bagaimana dunia
ini bekerja, mempelajari ”aturan main” segala aspek yang ada di dunia
ini . Anak-anak akan tumbuh menjadi pribadi yang berkarakter apabila
dapat tumbuh pada lingkungan yang berkarakter
Ada 3 Cara Mendidik Karakter Anak:
1. Ubah Lingkungannya, melakukan pendidikan karakter dengan cara menata peraturan serta konsekuensi di sekolah dan dirumah.
2. Berikan Pengetahuan, memberikan pengetahuan bagaimana melakukan perilaku yang diharapakan untuk muncul dalam kesehariannya serta diaplikasikan.3. Kondisikan Emosinya, emosi manusia adalah kendali 88% dalam kehidupan manusia. Jika mampu menyentuh emosinya dan memberikan informasi yang tepat maka informasi tersebut akan menetap dalam hidupnya.
Karakter apa yang perlu ditumbuhkan dan dibentuk dalam diri anak?
- Karakter cinta Tuhan dan segenap ciptaan-Nya
- Kemandirian dan Tanggung Jawab
- Kejujuran atau Amanah, Diplomatis
- Hormat dan Santun
- Dermawan, Suka Tolong Menolong & Gotong Royong
- Percaya Diri dan Pekerja Cerdas
- Kepemimpinan dan Keadilan
- Baik dan Rendah Hati
- Karakter Toleransi, Kedamaian dan Kesatuan.
Saat ini kami memiliki 3 program pendidikan karakter yang menjadi fokus dari kurikulum kami, yaitu :
1. Training Guru
Terkait dengan program pendidikan karakter disekolah, bagaimana menjalankan dan melaksanakan pendidikan karakter disekolah, serta bagaimana cara menyusun program dan melaksanakannya, dari gagasan ke tindakan.2. Program Kurikulum Pendidikan Karakter
Kami memberikan sistem pengajaran dan
materi yang lengkap (untuk 1 tahun ajaran) serta detail dan aplikasi
untuk sekolah dan materi untuk orang tua murid. Materi ini telah diuji
coba lebih dari 5 tahun, disamping itu dalam program ini ada
pendampingan dan training khusus untuk guru.
3. Program Bimbingan Mental
Program ini terbagi menjadi dua sesi program :
Sesi Workshop Therapy,
yang dirancang khusus untuk siswa usia 12 -18 tahun. Workshop ini
bertujuan mengubah serta membimbing mental anak usia remaja. Workshop
ini bekerja sebagai “mesin perubahan instant” maksudnya setelah mengikuti program ini anak didik akan berubah seketika menjadi anak yang lebih positif.
About Unknown
Adds a short author bio after every single post on your blog. Also, It's mainly a matter of keeping lists of possible information, and then figuring out what is relevant to a particular editor's needs.
Tidak ada komentar: