Most Popular
This Week
Sebuah Peristiwa Pengibaran Bendera Bersejarah Sinyal Kebangkitan untuk Nasib Papua Barat
Klaim Papua Barat untuk menentukan nasib sendiri adalah mendapatkan dasar internasional . Tapi untuk ini menjadi kenyataan , lebih banyak pe...
(tanpa judul)
''EMAA''BUDAYA SUKU MEE DI DEBEY DEBEY ==> Pada tanggal 18 maret 2012, Suatu keistimewaan di daerah Debey tepatnya d...
Popular Posts
Latest Stories
What is new?
Comments
What They says?
Proteksi jatidiri dengan Pagar Budaya Suku Mee
Bandung-Senin 29/10, Sejumlah mahasiswa papua asal
Nabire/paniai dibandung,telah mengadakan diskusi dengan topik “proteksi
jatidiri dengan pagar budaya Mee”kegiatan itu dilaksanakan di kontrakan
Paniai/Nabire, belakang kampus Unjani,kabupaten Cimahi,Kota Bandung,yang hadir
dalam kegiatan diskusi tersebut,
Mando Mote (Mahasiswa IPDN), Xaverius Yogy
(STIKES Unjani), Methu Badii (Mahasiswa Unpas),Yanus Badii (Mahasiswa Unla), Ancotex
/ Mate Tekege (STKIP Siliwangi) Bandung,Jawa barat.
Untuk
proteksi harga diri kita sebagai suku (Mee) perlu dilakukan sejumlah
tindakan,diantaranya adalah pagari pikiran dan perkataan kita,proteksi alat
kelamin (Sex),hindari tindakan-tindakan dipandang tak terpuji, hal-hal seperti
ini dilakukan demi menjaga keutuhan kita dari pengaruh lingkungan,terutama
pandangan sang Pencipta (Ugatame),jadi,sebelum kita lontarkan perkataan,ada
baiknya mengatur atau pengelolahan kata-kata sebelum menyampaikan,agar
perkataan kita bisa diterima umum maupun khusus.dalam bahasa daerah suku
Mee mengatakan (Gai Tiga tiyake Wegai),tutur Mando Mote.
Pikiran
kita juga harus dipagari,tinggalkan pikiran-pikiran tidak membangun yang sedang
mengikat alam pikiran,kita harus melahirkan pola pikir yang jernih,yang bisa
membangkitkan semangat orang lain, lestarikan akal sehat sesuai dengan filosofi
suku Mee,(peu dimi yamo yaikai Ena dimi komugai) kata Yanus Badii.
Menjaga
keutuhan pikiran,kita harus memupuk pikiran kita dengan selalu berpikir positif
(Ena Dimi Gai),pikiran adalah penentu tingkahlaku kehidupan kita,selain kita
tanggalkan pikiran-pikiran yang tidak sehat,kita lebih mendekatkan diri kita
kepada sangpencipta (Ugatame),agar dalam alam pikiran kita bisa
berakar,bertumbuh,berbuah nilai-nilai rohani,Ujar Methu Badii .
Tempat
yang cocok untuk memelihara/membangun akal sehat kita yaitu rumah laki-laki
(ema owa),kita bisa tukar pikiran,kita bisa saling memberi pemahaman,saling
mendorong sesama manusia Mee,didasari dengan perspektif suku Mee,yaitu Dou
(melihat),Gai (berpikir),ekowai (lakukan),Selain itu,yang perlu diproteksi
adalah seks (egotine),sesuai nasehat orang tua di kampong (meuwo); bahwa,jika
kamu keluar daerah (keluar paniai,keluar papua) dalam jangka waktu yang
lama,alat kelamin (seks) itu tinggalkan dirumah atau dalam bahasa Mee disebut
(egotine kiko owapa duwakidoki),Pungkas Xaver Yogi.
Untuk
Poteksi bahaya,hindari main pergaulan bebas (freeseks) yang dilakukan diluar
perkawinan sah (suami/istri), pertimbangkan dampak buruk labih baik,dari pada
melampiaskan keinginan semata tanpa memikirkan resiko yang bisa menimpa,seperti
bahaya virus mematikan nyawa (HIV/AIDS),setelah kawin anak bisa jadi tidak
sehat,lama baru dapat anak,paling parah adalah bisa jadi mandul,padahal
laki-laki dan perempuan masih produktif,jadi seks (egotine) diciptakan Tuhan
hanya untuk meneruskan keturunan,generasi penerus masa depan west papua,maka
seks perluh proteksi dan jaga keutuhan,ujar Anco Tekege. (Methu
Badii/liputanPapua).
About Unknown
Adds a short author bio after every single post on your blog. Also, It's mainly a matter of keeping lists of possible information, and then figuring out what is relevant to a particular editor's needs.
Tidak ada komentar: