Most Popular
This Week
Sebuah Peristiwa Pengibaran Bendera Bersejarah Sinyal Kebangkitan untuk Nasib Papua Barat
Klaim Papua Barat untuk menentukan nasib sendiri adalah mendapatkan dasar internasional . Tapi untuk ini menjadi kenyataan , lebih banyak pe...
MATERI PENDIDIKAN POLITIK ( DIKPOL ) "TENTANG GERAKAN PERJUANGAN RAKYAT PAPUA"
Papua Bandung - Puluhan Mahasiswa papua se-jawa bali yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Papua ( AMP ) Mengikuti Materi Pendidikan Pol...
Popular Posts
Latest Stories
What is new?
Comments
What They says?
Pekikir: Senjata Bukan Milik Kami
“Penembakan Johanes Yanufrom adalah Upaya Kriminalisasi Gerakan Politik Kami”
Jayapura, MAJALAH SELANGKAH – Pimpinan OPM wilayah
Perbatasan RI-PNG, Lambert Pekikir melalui anggotanya kepada reporter
media ini di Jayapura, Selasa, (3/7) mengatakan senapan rakitan,
sebilah parang dan selongsong peluru adalah bukan milik kelompoknya.
Kami mengakui telah melakukan aksi penembakan terhadap mobil TNI
Yonif 431 di Kampung Sawiyatami Distrik Arso Kabupaten Keerom, , Minggu 1
Juli 2012. Tetapi, senapan rakitan, sebilah parang dan selongsong
peluru adalah bukan milik kami. Kami tidak mungkin tinggalkan senjata
dan peralatan lainnya,” katanya.
Katanya, tuduhan itu dilakukan oleh pihak yang ingin kriminalisasi
gerakan politik kami. “Kami tahu, ada upaya kriminalisasi gerakan kami.
Gerakan kami jelas. Kami bukan teroris. Kami berjuang untuk kemerdekaan
bangsa kami, Papua Barat. Kami juga menolak tuduhan penembakan Kepala
Kampung Sawiyatami, Johanes Yanufrom. Silakan buktikan saja,” katanya.
Kelompok OPM, Lambert Pekikir dan anggotanya mengaku kenal baik
dengan Johanes. Sesaat sebelum terjadi baku tembak dengan TNI, pasukan
Lambert Pekikir berpapasan dengan Johanes. Saat itu, Lambert Pekikir
meminta Yohanes kembali ke rumahnya. “Jadi, saat ia melintas, kami
menghentikannya lalu menyuruhnya kembali ke rumah,“ katanya.
Mendapat peringatan itu, Johanes langsung balik ke rumahnya. Johanes,
lanjut Lambert, berpapasan dengan anggota TNI yang mengendarai mobil
Taft yang meluncur dari arah Sawiyatami menuju Word. Mengetahui ada
mobil TNI lewat, anggota Lambert Pekikir langsung menembak. “Posisi
Yohanes sudah berlari menjauh sekitar 100 meter dari lokasi baku
tembak,” katanya.
Ditembaki pasukan Lambert Pekikir, anggota TNI membalas. Saling
tembak terjadi. Namun, beberapa saat kemudian pasukan Lambert Pekikir
mundur. “Lima menit kemudian baru kami dengar Johanes
tertembak,”katanya.
Lambert Pekikir melalui anggotanya di Jayapura meminta TNI jangan
asal tuduh. Tetapi, ia meminta dibuktikan dulu secara profesional.
“Tindakan kami, kami tanggung jawab. Kami tidak menembak warga. Negara
tidak boleh kriminalisasi gerakan kami. Di Papua tidak ada teroris,”
katanya.
Bantahan Lambert Pekikir melalui anak buahnya itu disampaikan
terkait, pemaparan Dandim 1701 Jayapura, Letkol. Inf. Rano Tilaar di
Markas Kotif Yonif Linud 431/SSP. Seperti dikuti, Harian Bintang Papua,
Edisi Senin, 02 Juli 2012, Rano Tilaar mengatakan, nampaknya senjata
rakitan yang ditemukan, sama dengan video streaming Lamberth Pekikir.
“Saat Lamberth Pekikir menyampaikan pidato, ia dikawal oleh anggotanya
dengan bersenjatakan senjata rakitan yang jenisnya sama dengan yang
ditemukan pihak TNI,” katanya.
Dalam sumber yang sama, Rano Tilaar menbatakan, dengan melihat barang
bukti berupa senapan rakitan, sebilah parang dan selongsong peluru,
serta saksi-saksi yang ada, maka dugaan kuat adalah kelompok bersenjata
orang tak dikenal (OTK) berasal dari kelompoknya Lamberth Pekikir yang
melakukan penembakan terhadap Kepala Kampung Sawiyatami, Yohanes
Yanupron.
Berdasarkan pantauan media, hingga saat ini, aparat gabungan
TNI/Polri terus melakukan pengejaran di lokasi 2 Km Kampung Wembi.
Tampak aparat melakukan pembersihan dan penyisiran. (DE/H/MS03/Ist)
About Unknown
Adds a short author bio after every single post on your blog. Also, It's mainly a matter of keeping lists of possible information, and then figuring out what is relevant to a particular editor's needs.
Tidak ada komentar: