• Latest Stories

      What is new?

    • Comments

      What They says?


Siapa Musa Bagi Bangsa Papua ?

Opini
Fransiskus IGN Bobii
Oleh: Frans Bobii

Masalah pergolakan politik tanah Papua menjadi buah bibir seantero persada dunia. Perjalanan ini sangat mengisahkan perselisihan yang sangat panjang. Kisah perjalanan menuju tanah perdikan( tanah kemerdekaan) meniti perjuangan yang mengorbankan nyawa, waktu, dan tenaga. Dimana semua ini menyedot perhatian.


Jika menoleh kebelakang, kisah perjalanan dan perjuangan Bangsa Israel dibawah pimpinan Nabi Musa, sangat indentik dengan kisah perjalanan dan perjuangan bangsa Papua.

Antara bangsa Papua dan Bangsa Israel dalam menuju tanah perjanjian yang di harapkan dalam bentuk-bentuk perjuangan hidup.
Siapakah Bangsa Israel ?

Nabi Musa memiliki Hikmad dalam membelah dan memperjuangkan hidup agar mendapatkan penyelamatan, kebebasan, kemerdekaan guna lepas dari belenggu yang mengikat keseluruhan hidup bangsa Israel kalah itu. Dalam pergulatan melawan kekuasaan Raja Firaun sangat senggit. Berbagai penindasan/ penjajahan menyelimuti seluruh hidup masa depan mereka ( Bangsa Israel).

Bangsa Israel berjuang dalam kepenuhan Rahmat Allah, berbagai tuntutan hidup duniawi. Bangsa Israel menyangkal atas tuntutan duniawi. Berbagai tawaran berdatangan agar bangsa ini bertunduk pada kekuasaan Raja Firaun kalah itu. Bahwa Nabi Musa tak mengindahkan semua tawaran duniawi namun Nabi Musa tetap pada panggilan Allah dengan komitmen bangsa Israel harus keluar dari perbudakan bangsa yang menguasai di saat itu; serta tetap pada kepemenuhan Allah. Akhirnya kehendak itu terwujud serta ditandai dengan penyeberangan laut merah.
Siapa Bangsa Papua ?

Kita ketahui bersama bahwa bangsa Papua, kini tengah bergulat dalam kekuasaan bangsa indonesia yang mengenggam seluruh hidup bangsa tersebut. Semua ini muncul dan lahir akibat aneksasi poliktik oleh bangsa indonesia. Persoalan itu terus berlanjut kini tidak mampu berhadapan dengan bangsa papua soalnya mereka memiliki data berdasarkan sejarah yang di dilihat, dirasakan, dan dialami sejak tahun 1969 hingga 2012.

Masih dalam ingatan kita, bahwa sejumlah penawaran diberikan kepada bangsa Papua agar mempertahankan sebagai bagian NKRI yang bangsa Papua melihat sebagai suatu tindakan berkelanjutan dalam menghianati bangsa yang berdiam di pulau berbentuk burung Kasuari itu.

UU No.21 tahun 2001, [Otonomi Khusus]. Seiring dengan pemberian otonomi khusus bagi bangsa Papua dinilai bahwa memberlakukan PEPERA ke dua di tanah Papua setelah pertama diberlakukan pada tahun 1969. Hal itu dapat dilihat dari terbentuknya Majelis Rakyat Papua (MRP), yang artikan sebagai akumulasiperwakilan sekian suku yang ada di Papua terdiri dari 3 lembaga besar, yakni Lembaga agama, lembaga adat, lembaga Perempuan. Selama 25 tahun Otonomi di jalankan di Tanah Papua.

Pembangunan di tanah Papua selama era Otonomi Khusus di nilai sebagai gula-gula manis maka rakyatpun tidak serius dengan produk Hukum Otsus.
Penawaran Urusan Program Percepatan Pembangunan Papua (UP4) bagi Provinsi Papua dan UP4B bagi provinsi Papua Barat.

Dalam Perjuangan Bangsa Papua, terkesan para pemimpin tidak serius bahkan menjadi suatu proposal pribadi dalam pemenuhan hidupnya para elit politik. Maka agak sulit menjadi Musa Bangsa Papua.(****)

About Unknown

Adds a short author bio after every single post on your blog. Also, It's mainly a matter of keeping lists of possible information, and then figuring out what is relevant to a particular editor's needs.

Tidak ada komentar:

Leave a Reply


Top