Most Popular
This Week
Sebuah Peristiwa Pengibaran Bendera Bersejarah Sinyal Kebangkitan untuk Nasib Papua Barat
Klaim Papua Barat untuk menentukan nasib sendiri adalah mendapatkan dasar internasional . Tapi untuk ini menjadi kenyataan , lebih banyak pe...
MATERI PENDIDIKAN POLITIK ( DIKPOL ) "TENTANG GERAKAN PERJUANGAN RAKYAT PAPUA"
Papua Bandung - Puluhan Mahasiswa papua se-jawa bali yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Papua ( AMP ) Mengikuti Materi Pendidikan Pol...
Popular Posts
Latest Stories
What is new?
Comments
What They says?
ARTIKEL
»
Mari Belajar untuk Menjadi Tak Tahu; Kita semua harus Jujur !
Mari Belajar untuk Menjadi Tak Tahu; Kita semua harus Jujur !
By Unknown On Selasa, 17 Maret 2015
ARTIKEL
0 comments
Monika Takimai/ Foto Gaby Ukago |
Ia berjalan berkeliling di pasar. Ia pun berteriak kepada banyak orang, “Kamu harus mengenal dirimu sendiri"! Kamu sungguh harus mengenal dirimu sendiri!”. Namun YAKOBA tahu, bahwa DIA tidak tahu!” Hasilnya adalah individualisme dan egoisme ekstrem. Orang hanya hidup untuk dirinya sendiri.
Mereka hanya sibuk untuk memenuhi kepentingan dan kenikmatan mereka. Solidaritas dan komunitas hanya menjadi slogan papan iklan yang hampir tak memiliki makna. Bagaimana supaya kita bisa mewujudkan pikiran tidak tahu semacam ini dalam hidup kita?
Hanya ada satu cara yang mungkin yakni berhenti berpikir. Ketika orang berpikir, ia mulai membuat pembedaan. Ia membuat kategori antara aku dan kamu, kami dan mereka. Dari pikiran, lahirlah pembedaan, dan dari pembedaan lahirlah segala bentuk kejahatan dan ketidakadilan.
Pengetahuan yang tertinggi, dalam arti ini, adalah ketidaktahuan. Jika sama-sama tidak tahu, kenapa kita bertengkar satu sama lain, dan merasa lebih benar dari orang lain? Arogansi? Kebodohan? Semua penjelasan selalu bersifat terbatas dan pada akhirnya salah.
Artikel; Gaby Ukago
About Unknown
Adds a short author bio after every single post on your blog. Also, It's mainly a matter of keeping lists of possible information, and then figuring out what is relevant to a particular editor's needs.
Tidak ada komentar: